artikel
12 Februari 2025
Bebas Ribet! Pahami 10 Langkah Praktis Memulai Ekspor untuk UMKM
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Bagi para pelaku UMKM, memperluas pasar hingga ke mancanegara tentu menjadi impian yang besar. Bayangkan produk lokal bisa dinikmati oleh konsumen di berbagai belahan dunia sehingga sebuah pencapaian yang tidak hanya meningkatkan omzet, tetapi juga mengangkat nama baik Indonesia di kancah internasional.
Namun, sayangnya, proses ekspor yang terlihat rumit sering kali membuat banyak pelaku UMKM ragu untuk memulainya. Kurangnya pemahaman terkait prosedur ekspor, serta kebingungan mencari pendanaan syariah juga menjadi tantangan tersendiri.
Sahabat LBS, mari belajar dan memahami langkah-langkah menjadi eksportir sukses dan wujudkan impian membawa produk UMKM Anda mendunia!
Apa Saja Keuntungan Ekspor Barang?
Supaya semakin yakin untuk memulai ekspor, mari pahami dulu berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan dari menjual produk ke luar negeri:
1. Meningkatkan Devisa Negara
Dengan menjadi eksportir, Anda ikut berkontribusi dalam menaikkan pemasukan negara melalui devisa. Setiap transaksi ekspor yang Anda lakukan membantu menggerakkan roda perekonomian nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di perdagangan internasional.
2. Membuka Lapangan Kerja Baru
Seiring bisnis Anda yang semakin besar, kebutuhan tenaga kerja juga akan meningkat. Ini memberi Anda kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan baru dan membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
3. Mendorong Pertumbuhan Industri Lokal
Permintaan barang dari luar negeri akan mendorong industri dalam negeri untuk terus berinovasi, meningkatkan kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas produknya. Anda secara langsung menjadi bagian dari ekosistem yang memajukan produk-produk lokal di kancah global.
Baca juga: Pendanaan Syariah vs Konvensional: Mana yang Menguntungkan?
Catat Persyaratan Jadi Eksportir
Untuk menjadi eksportir, pastikan Anda mengetahui syarat-syaratnya. Menurut Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, terdapat sejumlah syarat ekspor yang harus pelaku usaha baik UMKM maupun skala besar ketahui:
1. Berbadan Hukum yang Resmi
Pastikan usaha Anda telah memiliki status hukum yang jelas dan dapat dibuktikan dengan akta otentik. Badan hukum ini bisa berupa Perseroan Terbatas (PT), koperasi, yayasan, BUMN, BUMD, Persekutuan Komanditer (CV), persero, atau firma. Legalitas yang jelas memudahkan Anda dalam mengurus berbagai dokumen ekspor.
2. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP adalah dokumen penting yang menunjukkan kepatuhan Anda sebagai wajib pajak. Anda dapat membuatnya dengan datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KP2KP) terdekat atau secara online melalui laman resmi pajak.
3. Mengantongi Izin Usaha
Jenis izin yang perlu disiapkan bergantung pada bidang usaha Anda. Jika bergerak di perdagangan, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) menjadi wajib. Sementara untuk sektor industri, pastikan Anda memiliki Surat Izin Industri.
Dengan memenuhi persyaratan ini dan mengelola modal kerja secara efektif, Anda bisa mempercepat proses ekspor sekaligus menjaga kelancaran bisnis. Modal kerja yang sehat akan memastikan kelangsungan produksi, pengiriman barang tepat waktu, dan pelayanan yang maksimal kepada mitra bisnis di luar negeri.
10 Tips Praktis Memulai Ekspor bagi UMKM
Mengembangkan bisnis hingga ke pasar internasional adalah impian besar banyak pelaku UMKM. Menjadi eksportir bukan hanya tentang menjual produk ke luar negeri, tetapi juga membangun koneksi global serta meningkatkan nilai bisnis Anda. Berikut adalah 10 tips yang bisa membantu Anda memulai langkah sebagai eksportir pemula:
1. Lakukan Riset Produk dengan Potensi Pasar yang Tinggi
Langkah pertama adalah memahami produk yang memiliki peluang besar untuk diekspor. Setiap negara memiliki kebutuhan unik yang berbeda dengan pasar lokal. Lakukan analisis permintaan pasar, tren konsumen, dan kompetisi di negara tujuan. Fokuslah pada produk dengan nilai tambah yang dapat menarik pembeli internasional, seperti kerajinan unik, makanan olahan khas, atau produk organik.
2. Tentukan Negara Tujuan Ekspor Secara Strategis
Pemilihan negara tujuan ekspor sangat penting. Selain mempertimbangkan jumlah penduduk seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat yang memiliki pangsa pasar besar, cari juga negara yang memiliki minat tinggi terhadap produk Anda. Misalnya, jika Anda menjual kopi, negara seperti Finlandia, Norwegia, dan Islandia terkenal sebagai konsumen kopi terbesar. Jarak geografis dan kemiripan budaya dengan Indonesia seperti Malaysia dan Singapura juga bisa menjadi pertimbangan tambahan.
3. Tentukan Metode Ekspor yang Tepat
Terdapat 2 metode ekspor yang perlu Anda pahami. Pertama ekspor langsung, yakni menjual produk langsung kepada konsumen atau distributor di luar negeri tanpa melalui pihak ketiga. Ini memberi kontrol penuh atas pemasaran, namun membutuhkan investasi yang besar.
Baca juga: 7 Cara Tingkatkan Modal Kerja, Bikin Bisnis Lancar & Tahan Banting!
Sedangkan ekspor tidak langsung melibatkan agen ekspor atau trading company yang membantu proses distribusi. Cara ini cocok untuk pemula baik itu UMKM maupun pemain besar meski dengan margin keuntungan yang lebih kecil.
4. Persiapkan Dokumen yang Lengkap
Dokumen seperti SIUP, NPWP, dan NIK Kepabeanan adalah syarat mutlak untuk ekspor. Selain itu, invoice dan packing list yang jelas memudahkan proses pengiriman dan penerimaan barang di negara tujuan.
5. Manfaatkan Fasilitas dari Pemerintah
Pemerintah melalui Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) menyediakan berbagai fasilitas untuk membantu eksportir pemula. Anda bisa mengikuti pelatihan ekspor, konsultasi bisnis, hingga pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia. Business matching yang diselenggarakan pemerintah juga memberikan peluang untuk bertemu calon mitra bisnis internasional.
6. Gunakan Medsos untuk Promosi
Internet memudahkan pelaku bisnis untuk memperluas jangkauan pemasaran tanpa batas geografis. Manfaatkan platform seperti Instagram Ads, Google Ads, dan TikTok Ads untuk menjangkau pasar global. Selain itu, gunakan marketplace internasional seperti Amazon, Alibaba, dan AliExpress untuk memasarkan produk secara langsung. Pelajari juga karakteristik target pasar agar strategi pemasaran lebih efektif.
7. Ikut Pameran Dagang untuk Perluas Jaringan
Selain meningkatkan brand awareness, mengikuti pameran dagang seperti Trade Expo Indonesia dapat menjadi kesempatan besar untuk bertemu pembeli internasional. Anda juga bisa belajar dari peserta lain mengenai strategi sukses dalam ekspor. Jangan ragu untuk aktif mencari informasi terkait pameran internasional yang relevan dengan produk Anda.
8. Pahami Regulasi Ekspor-Impor Negara Tujuan
Setiap negara memiliki regulasi yang berbeda terkait barang impor. Pastikan Anda memahami persyaratan seperti sertifikasi produk, standar kualitas, hingga aturan bea masuk. Informasi ini penting agar produk Anda tidak tertahan di bea cukai dan dapat diterima oleh pasar tujuan dengan baik.
9. Bangun Kerja Sama dengan Mitra Lokal
Menjalin kemitraan dengan distributor atau agen lokal dapat membantu Anda memahami pasar dengan lebih cepat dan efisien. Mitra yang memiliki pengalaman serta reputasi baik akan mempermudah distribusi produk dan memperluas jaringan pelanggan Anda.
10. Ajukan Pendanaan Syariah untuk Modal Kerja Ekspor
Ekspor memerlukan modal kerja yang besar, mulai dari produksi barang, pengemasan, hingga pengiriman. Pendanaan syariah dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin mendapatkan pembiayaan sesuai prinsip Islam yang bebas riba dan transparan. Dengan modal kerja yang sehat, Anda dapat memastikan kelancaran operasional bisnis dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan internasional.
Baca juga: LBS Urun Dana Raih Penghargaan Penyalur Pembiayaan Wirausaha Terbaik dari Kementerian UMKM
Ekspor barang merupakan langkah strategis untuk meningkatkan bisnis Anda. Pastikan melakukan ekspor sesuai regulasi supaya aman dan menguntungkan. Adapun untuk kebutuhan ekspor, Anda bisa mengajukan pendanaan syariah di LBS Urun Dana.
Tersedia pilihan pembiayaan syariah hingga Rp10 Miliar lewat skema sukuk dan saham di securities crowdfunding LBS Urun Dana. Menarik bukan? Tunggu apalagi, ajukan pendanaan syariah sekarang dan raih mimpi menjadikan produk Anda dikenal dunia!