investasi

calendar_today

4 Februari 2025

7 Cara Tingkatkan Modal Kerja, Bikin Bisnis Lancar & Tahan Banting!

Hallo Sahabat LBS! Tahukah Anda Dalam dunia bisnis, memiliki modal kerja yang memadai adalah kunci untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan. Tanpa modal kerja yang cukup, operasional bisnis bisa terhambat, bahkan berpotensi menghadapi risiko kebangkrutan.

Modal kerja ini berfungsi layaknya "napas" sebuah perusahaan karena membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku, hingga memenuhi tagihan-tagihan lainnya.

Kalau Sahabat LBS penasaran mengenai apa itu modal kerja, jenis-jenisnya hingga bagaimana cara menghitung dan meningkatkan modal kerja simak sampai habis ya!

Modal Kerja Itu Apa Sih

Sebelumnya kita ketahui dulu, Sahabat LBS, modal kerja itu apa sih? Secara sederhana, modal kerja adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar. 

Semakin besar selisihnya, semakin kuat kemampuan bisnis Anda untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Sebaliknya, kalau selisihnya kecil, kemampuan bisnis untuk bayar kewajiban jadi terbatas.

Baca juga: Mau Bisnis Lancar? Simak 7 Tips Mengatur Modal Kerja dengan Tepat

Aset lancar adalah harta yang bisa dicairkan dalam waktu kurang dari satu tahun, seperti kas, piutang, atau stok barang. Sementara itu, kewajiban lancar adalah beban atau utang yang harus dilunasi dalam kurun waktu yang sama, misalnya utang usaha atau gaji karyawan.

Pentingnya Modal Kerja untuk Bisnis

Modal kerja yang memadai adalah salah satu indikator utama kesehatan keuangan perusahaan. Jika nilainya positif dan cukup besar, artinya perusahaan mampu memenuhi kebutuhan operasional harian, melunasi kewajiban jangka pendek, serta punya ruang untuk investasi demi pertumbuhan bisnis.

Tapi, jangan salah Modal Kerja yang terlalu tinggi juga bisa jadi lampu kuning. Ini bisa menunjukkan perusahaan menyimpan terlalu banyak stok atau punya piutang yang belum tertagih. Kondisi seperti ini justru berpotensi menghambat arus kas dan anggaran keuangan yang seharusnya bisa lebih produktif.

Menjaga keseimbangan modal kerja adalah kunci agar bisnis tetap lancar dan sehat. Dengan modal kerja yang terkelola dengan baik, perusahaan punya daya tahan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi dan peluang di pasar.

Jenis-jenis Modal Kerja

Mengelola keuangan bisnis dengan cermat sangat penting agar usaha Anda tetap stabil, apalagi dalam industri yang dinamis seperti bisnis fashion dan industri lainnya. 

Salah satu kunci utama menjaga bisnis tetap sehat adalah memahami jenis-jenis modal kerja yang sesuai dengan kebutuhan usaha, termasuk menghadapi momen spesial seperti musim liburan yang sering kali memicu lonjakan permintaan. Berikut ini beberapa jenis modal kerja yang perlu Anda ketahui:

1. Modal Kerja Kotor

Modal kerja kotor adalah investasi dalam aset perusahaan yang bersifat likuid atau mudah dicairkan. Saham dan berbagai jenis aset likuid lainnya termasuk dalam kategori ini.

Sedangkan contoh aset lancar yang menjadi bagian dari modal kerja kotor meliputi uang tunai, saldo di rekening bank, deposito, piutang dagang, serta persediaan barang produksi.

2. Modal Kerja Bersih

Likuiditas sebuah perusahaan dapat dilihat dari modal kerja bersih yang dimilikinya, yaitu selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar. Modal kerja bersih ini menunjukkan seberapa mampu perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya.

Beberapa contoh komponen modal kerja bersih mencakup pengeluaran operasional yang belum dibayar, kewajiban pajak, pembayaran kepada supplier, serta gaji dan tunjangan karyawan.

3. Modal Kerja Tetap

Modal kerja tetap adalah dana yang wajib tersedia agar bisnis Anda bisa berjalan lancar tanpa hambatan. Contohnya, modal untuk menambah stok bahan baku atau meningkatkan kapasitas produksi saat permintaan meningkat.

Semakin besar bisnis yang Anda kelola, semakin besar juga kebutuhan modal kerja tetap yang diperlukan untuk menjaga kelangsungan dan mendorong pertumbuhan usaha Anda.

4. Modal Kerja Sementara 

Modal kerja sementara atau modal variabel merupakan jenis modal yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan bisnis yang sifatnya sementara. Terutama saat permintaan produk melonjak dalam waktu tertentu.

Baca juga: Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Securities Crowdfunding dan P2P Lending

Misalnya, dalam bisnis fashion, Anda mungkin memerlukan tambahan modal untuk memproduksi lebih banyak pakaian muslim menjelang Ramadan dan Lebaran. Begitu juga dengan bisnis kuliner, seperti toko kue yang harus meningkatkan produksi menjelang hari raya untuk memenuhi pesanan pelanggan yang membludak.

5. Modal Kerja Reguler

Modal kerja reguler adalah bagian dari modal kerja tetap yang digunakan untuk menjaga operasional bisnis tetap berjalan setiap hari. Jenis modal ini merupakan jumlah minimum yang dibutuhkan perusahaan untuk menutupi berbagai pengeluaran rutin dalam kondisi normal.

Beberapa contoh penggunaan modal kerja reguler mencakup pembayaran gaji karyawan, pembelian bahan baku dan perlengkapan, hingga biaya operasional seperti listrik dan sewa tempat usaha. Dengan pengelolaan yang baik, modal ini memastikan bisnis Anda dapat beroperasi tanpa gangguan.

6. Modal Kerja Cadangan

Modal kerja cadangan adalah bagian penting dari modal kerja tetap yang berfungsi sebagai penyangga untuk menghadapi kebutuhan bisnis yang fluktuatif dalam jangka pendek.

Jenis modal ini sangat berguna saat perusahaan menghadapi situasi tidak terduga yang memerlukan dana darurat, seperti bencana alam, pemutusan hubungan kerja (PHK), atau lonjakan inflasi. Dengan memiliki modal cadangan yang memadai, bisnis dapat tetap stabil dan responsif meski menghadapi kondisi yang penuh ancaman ekonomi

7. Modal Kerja Musiman

Modal kerja musiman adalah dana tambahan yang diperlukan bisnis untuk mengakomodasi lonjakan permintaan pada periode tertentu. Kebutuhannya bersifat dinamis, menyesuaikan dengan situasi khusus seperti musim liburan, musim hujan atau kemarau. 

Sebagai contoh, jas hujan yang biasanya mengalami kenaikan permintaan saat musim hujan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, pelaku usaha perlu menyiapkan modal ekstra guna menambah stok bahan baku dan meningkatkan kapasitas produksi.

8. Modal Kerja Khusus

Modal kerja khusus adalah jenis modal yang digunakan untuk menangani kebutuhan bisnis jangka pendek yang sifatnya mendadak atau tidak terencana. Situasi ini bisa mencakup kecelakaan, pelaksanaan kampanye pemasaran besar-besaran, hingga pengembangan produk baru.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan teknologi mungkin memerlukan modal ekstra untuk mendanai promosi besar-besaran jelang peluncuran produk terbaru mereka agar dapat bersaing di pasar.

Cara Menghitung Modal Kerja

Jumlah modal kerja dihitung dengan cara mengurangi aset lancar dengan kewajiban lancar. Berikut adalah rumusnya:

Modal Kerja = Aset Lancar – Kewajiban Lancar

Sebagai contoh, PT. ABC memiliki aset lancar sebesar Rp 200.000.000 dan kewajiban lancar sebesar Rp 75.000.000. Maka, perhitungan working capital PT. ABC adalah:

Modal Kerja = Rp 200.000.000 - Rp 75.000.000
= Rp 125.000.000

Dengan demikian, PT. ABC memiliki modal kerja positif sebesar Rp 125.000.000, yang berarti perusahaan ini memiliki cukup aset lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Cara Meningkatkan Modal Kerja

Mengelola modal kerja dengan cermat adalah langkah penting untuk membawa bisnis Anda naik kelas. Dengan strategi yang efektif, seperti pengelolaan piutang yang baik dan pemanfaatan pendanaan syariah, bisnis dapat tumbuh secara sehat dan berkelanjutan. Berikut penjelasan lengkapnya: 

1. Membayar Vendor Tepat Waktu 

Membayar vendor sesuai jadwal adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga modal kerja tetap sehat. Perusahaan yang konsisten dalam melakukan pembayaran biasanya mendapatkan kepercayaan lebih besar dari mitra bisnis. Keuntungan lainnya termasuk peluang untuk mendapatkan negosiasi harga yang lebih baik serta diskon khusus.

2. Memperkuat Proses Pembelian 

Perencanaan pembelian yang matang dapat membantu perusahaan memaksimalkan modal kerja. Pengadaan yang optimal dan kontrol ketat pada proses pembelian memastikan setiap transaksi berjalan efisien. Dengan manajemen pembelian yang baik, bisnis memiliki peluang lebih besar untuk naik kelas.

3. Mengelola Piutang dengan Efektif

Untuk memperkuat arus kas, perusahaan perlu mengelola piutang secara cermat. Terapkan sistem penagihan yang efektif, jalin hubungan yang baik dengan pelanggan, serta buat mekanisme tindak lanjut pembayaran yang jelas. Dengan demikian, arus kas bisnis dapat tetap stabil.

Baca juga: Pendanaan Syariah vs Konvensional: Mana yang Menguntungkan?

Selain itu, manajemen inventaris yang baik dapat membantu perusahaan menjaga modal kerja tetap sehat. Pastikan Anda memahami tingkat stok optimal, memperkirakan permintaan dengan akurat, serta menghindari penumpukan stok yang tidak perlu.

4. Mengevaluasi Sumber Pembiayaan Modal Kerja

Jika menghadapi kebutuhan dana tambahan, evaluasi berbagai opsi pembiayaan dengan cermat. Beberapa pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah diskon tagihan dan faktur piutang. Ingat, meskipun mengambil utang bisa menjadi solusi cepat, tetapi sebaiknya harus dihindari demi menjaga keberkahan bisnis. 

5. Memanfaatkan Indikator Kinerja Utama (KPI)

Dengan memanfaatkan KPI yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi modal kerja. Beberapa rasio yang penting untuk dipantau meliputi:

  • Days Sales Outstanding (DSO): Mengukur rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menagih piutang dari pelanggan.
  • Days Payables Outstanding (DPO): Rata-rata waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk melunasi utangnya.
  • Days Inventory Outstanding (DIO): Menghitung waktu yang diperlukan untuk menjual seluruh persediaan.
  • Cash Conversion Cycle (CCC): Mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengubah modal kerja menjadi kas.

6. Menyusun Rencana Anggaran yang Efektif

Membuat anggaran yang terperinci dan realistis membantu perusahaan menghindari kekurangan dana yang dapat menghambat operasional. Dengan perencanaan anggaran yang matang, bisnis dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan pengeluaran dan menjaga kelancaran operasional.

7. Tingkatkan Modal Kerja dengan Pendanaan Syariah 

Pendanaan syariah adalah solusi keuangan bagi perusahaan yang ingin berkembang tanpa terbebani bunga konvensional atau riba. Pendanaan syariah yang ditawarkan melalui securities crowdfunding dapat menjadi pilihan untuk mendapatkan modal kerja, dengan skema investasi berbasis sukuk dan saham yang sesuai prinsip syariah. 

Dengan skema bagi hasil yang adil dan transparan, pendanaan syariah memungkinkan bisnis untuk naik kelas tanpa dan berkah. Pendanaan syariah melalui securities crowdfunding ini sangat cocok bagi pelaku usaha yang ingin memperluas operasional dengan cara yang sejalan dengan nilai-nilai Islami.

Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis dan memperkuat modal kerja, LBS Urun Dana menyediakan solusi pendanaan syariah hingga Rp 10 miliar. Melalui investasi berbasis sukuk dan saham, Anda bisa mendapatkan pendanaan tanpa riba yang sejalan dengan prinsip syariah.

Yuk, ajukan pendanaan syariah sekarang dan bawa scale up bisnis Anda dengan halal, adil, dan transparan! #KarenaTransaksiHalalItuDisini

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID