artikel

calendar_today

4 Maret 2025

Butuh Modal? Ini 7 Strategi Jitu Pilih Modal Usaha Agar Bisnis Melesat!

Memulai usaha membutuhkan modal yang cukup sebagai fondasi keberlangsungan bisnis. Modal usaha tidak hanya berfungsi untuk membiayai operasional awal, tetapi juga menentukan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di masa depan. Oleh karena itu, memilih modal usaha harus dilakukan dengan cerdas agar tidak menimbulkan beban keuangan yang berlebihan. 

Kenapa Harus Cerdas Memilih Modal Usaha?

Memilih modal usaha bukan sekadar mencari dana, tetapi juga memahami dampaknya bagi bisnis ke depan. Salah langkah bisa berujung pada beban keuangan yang berat, ruang gerak bisnis yang terbatas, atau bahkan ancaman bagi kelangsungan usaha.

Sebaliknya, dengan perencanaan yang matang, Anda bisa membangun fondasi finansial yang kokoh, menghindari jeratan utang yang tidak terkendali, dan memastikan modal benar-benar bekerja untuk perkembangan bisnis.

Baca juga: 7 Tips Mengelola Modal Kerja, Cocok untuk Bisnis Kecil dan Menengah!

Bagi yang ingin menjalankan usaha sesuai prinsip syariah, pemilihan modal usaha yang tepat juga jadi kunci agar terhindar dari riba dan gharar. Dengan strategi yang tepat, bisnis bisa tumbuh sehat dan berkelanjutan tanpa dibayangi masalah finansial.

Jenis-jenis Modal Usaha 

Memulai dan mengembangkan usaha membutuhkan modal yang cukup sebagai fondasi keberlanjutan bisnis. Ada berbagai sumber modal usaha yang bisa dipilih, masing-masing dengan keuntungan dan tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa jenis modal usah yang dapat dipertimbangkan:

1. Modal Pribadi 

Modal pribadi adalah pilihan utama bagi banyak pengusaha yang ingin memulai bisnis tanpa bergantung pada pihak eksternal. Dengan menggunakan dana sendiri, pemilik usaha tidak perlu khawatir tentang cicilan atau tekanan dari investor. Namun, tantangan utama adalah keterbatasan jumlah modal yang dapat memperlambat ekspansi usaha.

2. Pinjaman Bank 

Pinjaman bank menjadi solusi bagi pengusaha yang membutuhkan tambahan modal dalam jumlah besar. Namun, penting untuk mempertimbangkan bunga, tenor, dan kemampuan membayar cicilan agar tidak membebani keuangan bisnis.

3. Pendanaan dari Angel Investor

Investor dapat menjadi mitra strategis dalam pengembangan bisnis, terutama bagi startup yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi. Namun, berbagi kepemilikan berarti pemilik usaha harus siap menerima masukan atau arahan dari investor.

4. Securities Crowdfunding

Securities crowdfunding adalah solusi inovatif bagi pengusaha yang ingin mendapatkan pendanaan tanpa terjerat utang berbunga. Securities Crowdfunding seperti LBS Urun Dana, bisnis Anda bisa memperoleh modal hingga miliaran rupiah dengan sistem bagi hasil yang adil dan sesuai prinsip Islam. 

Cara Cerdas Memilih Modal Usaha yang Tepat

Memilih modal usaha yang tepat adalah langkah krusial dalam membangun dan mengembangkan bisnis. Modal yang sesuai tidak hanya membantu bisnis berjalan lancar, tetapi juga menghindarkan Anda dari risiko keuangan yang tidak perlu. Berikut adalah 7 cara cerdas dalam memilih modal usaha yang sesuai dengan bisnis Anda:

1. Tentukan Kebutuhan Modal dengan Jelas

Sebelum mencari sumber pendanaan, identifikasi terlebih dahulu kebutuhan modal usaha Anda. Apakah modal dibutuhkan untuk membeli inventaris, menyewa tempat, membeli peralatan, atau keperluan operasional lainnya? Mengetahui kebutuhan spesifik, Anda dapat memilih sumber pendanaan yang paling sesuai tanpa berlebihan atau kekurangan modal.

2. Pilih Antara Modal Sendiri atau Pinjaman

Modal usaha dapat berasal dari dua sumber utama: modal sendiri atau pinjaman. Jika Anda memiliki tabungan yang cukup, menggunakan modal sendiri dapat mengurangi risiko utang. Namun, jika modal yang tersedia tidak mencukupi, Anda bisa mempertimbangkan pinjaman dari bank, koperasi, atau platform pendanaan syariah seperti securities crowdfunding berbasis syariah.

3. Pertimbangkan Skema Pendanaan Syariah

Jika Anda ingin menghindari riba dalam transaksi bisnis, pendanaan syariah bisa menjadi pilihan. Beberapa skema pendanaan syariah yang umum adalah Sukuk Mudharabah (bagi hasil antara investor dan pengelola usaha) dan Sukuk Musyarakah (kemitraan antara investor dan pengelola usaha dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan).

4. Sesuaikan dengan Skala dan Jenis Usaha

Jenis bisnis yang Anda jalankan akan menentukan jenis modal yang dibutuhkan. Misalnya, bisnis kecil seperti usaha kuliner rumahan mungkin cukup dengan modal pribadi atau pinjaman kecil, sementara bisnis manufaktur membutuhkan investasi yang lebih besar, seperti pendanaan ekuitas atau kredit usaha dari lembaga keuangan.

5. Perhitungkan Kemampuan Mengembalikan Modal

Sebelum mengambil pinjaman atau pendanaan eksternal, hitung dengan cermat kemampuan bisnis Anda dalam mengembalikan modal. Jangan hanya melihat jumlah dana yang bisa didapat, tetapi juga pertimbangkan beban cicilan dan proyeksi pendapatan usaha agar tidak terjebak dalam kesulitan keuangan.

6. Manfaatkan Pendanaan dari Securities Crowdfunding

Jika bisnis Anda memiliki prospek yang menarik, Anda bisa mencari pendanaan dari investor melalui securities crowdfunding melalui penawaran investasi syariah sukuk dan investasi saham. Anda bisa mendapatkan modal dari banyak investor yang percaya dengan bisnis Anda tanpa harus berhutang dengan bunga yang tinggi.

7. Evaluasi Risiko dan Keuntungan

Setiap sumber modal memiliki risiko dan keuntungan masing-masing. Pastikan Anda memahami konsekuensinya sebelum mengambil keputusan. Pinjaman bank memberikan dana cepat tetapi memiliki bunga dan cicilan sehingga tidak disarankan untuk dipilih. Pastikan untuk pilih yang paling sesuai dengan visi dan strategi bisnis Anda.

Baca juga: Auto Naik Kelas! Ini Cara Securities Crowdfunding Menjadi Solusi Pendanaan bagi UMKM!

Memilih modal usaha yang tepat memerlukan perencanaan matang dan pertimbangan yang cermat. Dengan memahami kebutuhan bisnis, mempertimbangkan opsi pendanaan syariah, serta menyesuaikan dengan skala usaha, Anda bisa mendapatkan modal yang ideal untuk perkembangan bisnis tanpa risiko finansial yang berlebihan.

Jika Anda mencari pendanaan syariah yang bebas riba, gharar, dan dzalim, LBS Urun Dana dapat menjadi solusi terbaik. Melalui skema pendanaan hingga Rp10 miliar, Anda dapat mengembangkan bisnis dengan lebih aman, transparan, dan sesuai dengan prinsip syariah. Segera ajukan pendanaan syariah dan raih peluang pertumbuhan yang lebih besar!

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID