artikel

calendar_today

10 Juli 2025

Terbongkar! Ini Penjelasan Harta Halal dan Thayyib, Bisnis Berkah Cuan Melimpah!

Mencari rezeki yang halal dan thayyib adalah salah satu prinsip penting dalam kehidupan seorang Muslim. Dalam Islam, tidak hanya cara memperoleh harta yang harus diperhatikan, tetapi juga bagaimana harta tersebut digunakan. Konsep harta halal dan harta thayyib mengajarkan kita untuk selalu memilih jalan yang sah dan baik, baik untuk diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitar. 

Kedua prinsip ini bukan hanya soal kepatuhan terhadap hukum syariat, tetapi juga tentang memastikan bahwa harta yang kita peroleh membawa berkah dan tidak merugikan. Dalam dunia yang semakin kompleks ini, kesadaran akan pentingnya mencari harta yang halal dan thayyib menjadi semakin relevan, terutama di tengah meningkatnya perhatian terhadap etika bisnis dan keberlanjutan.

Apa itu Harta Halal dan Thayyib?

Dalam ajaran Islam, harta yang diperoleh seseorang harus sesuai dengan dua prinsip penting, yaitu halal dan thayyib.

1. Halal

Sesuatu yang diperbolehkan oleh syariat, tidak melanggar hukum Islam. Setiap pendapatan atau harta yang diperoleh melalui cara yang sah menurut agama, seperti bekerja dengan jujur, menjalankan bisnis dengan adil, atau investasi syariah.

2. Thayyib

Kata ini berarti sesuatu yang baik, bersih, dan berkah. Harta yang thayyib tidak hanya diperoleh dengan cara yang sah menurut agama, tetapi juga tidak merugikan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan. Harta thayyib harus bermanfaat dan tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat atau alam sekitar.

Landasan Harta Halal dan Thayyib dalam Al-Qur’an dan Hadis

Dalam Al-Qur’an dan Hadis, kita sering menemukan ayat yang menekankan pentingnya mendapatkan rezeki yang halal dan thayyib. Salah satunya adalah:

“Wahai umat manusia, makanlah yang halal lagi baik (thayyib) dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” QS. Al-Baqarah: 168

Ayat ini mengajarkan kita untuk mencari rezeki yang halal dan thayyib, yang tidak hanya sah menurut hukum Islam, tetapi juga bermanfaat dan tidak merugikan. Hal ini sangat penting agar harta yang kita miliki tidak menimbulkan mudarat.

Lalu seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Sesungguhnya Allah itu baik, dan tidak menerima kecuali yang baik." (HR. Muslim). 

Baca juga: Awas Haram! Ini 5 Kaidah Fiqih Muamalah yang Wajib Dikuasai Biar Berkah Dunia Akhirat

Hadis ini mengingatkan kita bahwa segala bentuk rezeki yang kita cari haruslah baik, tidak hanya sah secara hukum, tetapi juga membawa manfaat dan keberkahan dalam hidup kita dan orang lain. Hal ini menggambarkan pentingnya menjadikan prinsip halal dan thayyib sebagai pegangan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam mencari nafkah maupun dalam berinvestasi.

Perbedaan Halal dan Thayyib

Meskipun keduanya berhubungan erat, halal dan thayyib tidak selalu berarti hal yang sama.

1. Halal

Merujuk pada sesuatu yang sah menurut hukum Islam, seperti makanan yang tidak mengandung unsur haram atau pekerjaan yang tidak melanggar syariat.

2. Thayyib

Menunjukkan kualitas moral, etis, dan dampak sosial dari harta tersebut. Sebuah pekerjaan atau bisnis yang halal belum tentu thayyib jika dampaknya merusak lingkungan, menindas pekerja, atau menipu konsumen.

Contoh yang sederhana adalah makanan yang halal namun tidak sehat bagi tubuh, atau produk yang halal tetapi mempengaruhi lingkungan secara negatif.

Contoh Sumber Harta yang Halal dan Thayyib

Sumber harta yang halal dan thayyib bukan hanya sekedar sah menurut syariat, tetapi juga membawa keberkahan dan manfaat bagi semua pihak. Beberapa contoh yang bisa kita lihat adalah:

1. Gaji dari Pekerjaan yang Jujur dan Adil

Seorang pegawai yang bekerja dengan sepenuh hati, menerima gaji yang sesuai dengan pekerjaannya, dan tidak menipu atau merugikan orang lain.

2. Keuntungan Usaha yang Tidak Menipu

Misalnya, seorang pengusaha yang menjalankan usaha dengan prinsip kejujuran, tidak melakukan kecurangan, dan menjual produk yang memang bermanfaat bagi konsumen.

3. Investasi di Sektor yang Halal dan Tidak Merugikan

Investasi dalam sektor yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti saham syariah, sukuk, atau usaha-usaha yang tidak merugikan lingkungan dan sosial.

Contoh Harta Halal Tapi Tidak Thayyib

Ada kalanya seseorang mendapatkan harta yang halal, namun tidak memenuhi prinsip thayyib. Beberapa contoh yang bisa kita temui:

1. Keuntungan dari Penjualan Makanan Tidak Sehat

Makanan yang halal, tetapi jika dikonsumsi terus-menerus, dapat merusak kesehatan. Meskipun secara hukum halal, produk ini tidak thayyib karena memberikan dampak negatif pada tubuh.

2. Jualan dengan Markup Berlebihan

Menjual produk dengan markup yang sangat tinggi, meskipun secara teknis masih halal, namun bisa dianggap tidak thayyib karena merugikan pembeli.

3. Praktik Bisnis yang Merugikan Orang Lain

Misalnya, praktik bisnis yang memanfaatkan ketidakberdayaan orang lain atau merusak lingkungan meskipun sah secara hukum, tetap tidak sesuai dengan prinsip thayyib.

Kenapa Konsep Halal dan Thayyib Semakin Penting Hari Ini?

Di era modern ini, semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjalankan bisnis atau mencari nafkah dengan prinsip halal dan thayyib. Beberapa alasan yang membuat konsep ini semakin penting antara lain:

1. Gaya Hidup Halal

Banyak orang yang sekarang mengutamakan gaya hidup halal, baik dalam konsumsi makanan, produk, hingga cara berbisnis. Hal ini juga tercermin dalam peningkatan kesadaran akan produk-produk syariah dan bisnis yang berkelanjutan.

2. Green Business

Banyak perusahaan yang sekarang berfokus pada keberlanjutan dan etika, menjalankan bisnis dengan memperhatikan lingkungan dan sosial. Ini adalah contoh nyata dari konsep thayyib dalam dunia bisnis modern.

Baca juga: Riba Terselubung! Kenali Perbedaan Bai’ Al-Inah dan Bai’ Al-Tawarruq!

3. Etika dalam Berbisnis/Investasi

Seiring meningkatnya kesadaran akan dampak sosial dan lingkungan, semakin banyak orang yang berinvestasi dengan mempertimbangkan faktor etika dan keberlanjutan, sesuai dengan prinsip syariah.

Sebagai penutup, sudah saatnya kita semua lebih bijak dalam mencari nafkah dan berinvestasi. Rezeki yang halal dan thayyib tidak hanya memberikan keberkahan di dunia, tetapi juga di akhirat.

LBS Urun Dana adalah securities crowdfunding yang memungkinkan kita untuk memperoleh harta yang tidak hanya halal, tetapi juga thayyib melalui investasi sukuk dan saham. Ayo, mulai bangun kesadaran kita untuk mencari rezeki yang bersih, bermanfaat, dan berkah. Investasi sekarang

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID