berita
20 Mei 2025
Bye Tekor! APBN 2025 Akhirnya Surplus Rp4,3 Triliun
Setelah tiga bulan awal tahun ini diwarnai defisit, akhirnya ada kabar baik yang bisa bikin kita sedikit bernafas lega. APBN 2025, yang semula defisit, kini justru berbalik arah.
Kita mencatatkan surplus! Di tengah situasi ekonomi global yang masih gonjang-ganjing dan daya beli masyarakat yang cenderung menurun, berita ini rasanya seperti embusan angin segar.
Per April 2025, negara mencatat surplus anggaran sebesar Rp4,3 triliun atau sekitar 0,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Mungkin kalau dengar "APBN" Anda langsung terbayang uang triliunan rupiah yang dikelola oleh Kementerian Keuangan.
Baca Juga: 7 Program Prioritas Di Balik Pemangkasan APBN 2025, Peluang Baru Investasi?
Tapi sebenarnya, APBN adalah cermin: dari mana negara dapat uang, bagaimana uang itu digunakan, dan apa yang menjadi fokus pembangunan.
Ketika APBN bisa balik surplus, itu tandanya pemerintah berhasil menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran. Dampaknya bisa langsung terasa buat kita semua dari subsidi, gaji ASN, layanan publik, hingga pembangunan infrastruktur.
Dari Defisit ke Surplus: Perjalanan APBN 2025
Di kuartal pertama, situasinya memang belum ideal. Hingga Maret 2025, APBN masih mencatat defisit sebesar Rp104,2 triliun (0,43% dari PDB).
Waktu itu, seperti dilansir CNBC (20/5/2025), pendapatan negara baru mencapai Rp516,1 triliun (17,2% dari target), sedangkan belanja negara sudah tembus Rp620,3 triliun (17,1%).
Tapi di bulan April, kondisinya mulai membaik. Pendapatan negara naik menjadi Rp810,5 triliun (27% dari target), sedangkan belanja negara sedikit lebih rendah di angka Rp806,2 triliun (22,3%). Hasilnya? Negara mencatatkan surplus.
Baca juga: APBN Jebol Rp 31,2 Triliun! Gawat atau Masih Aman?
Bukan cuma itu keseimbangan primer juga positif sebesar Rp173,9 triliun, dan kas negara ikut surplus hingga Rp283,6 triliun.
Boleh dibilang, ini pencapaian yang patut diapresiasi. Karena meski sempat tekor, secara keseluruhan posisi fiskal kita masih cukup aman. Target defisit sepanjang tahun ini sebesar Rp616,2 triliun (2,53% dari PDB), dan realisasi hingga Maret baru menyentuh 16,9%. Artinya, ruang fiskal kita masih luas dan relatif fleksibel untuk manuver kebijakan.
APBN Milik Kita Bersama
Kalau selama ini Anda merasa APBN itu urusan “orang atas” saja, mungkin ini saatnya mengubah cara pandang. Karena di balik angka-angka itu, ada keputusan yang mempengaruhi hidup kita: apakah layanan kesehatan gratis tetap ada, apakah bansos cair tepat waktu, atau apakah UMKM bisa dapat dukungan nyata.
APBN adalah milik kita bersama. Setiap rupiah di dalamnya berasal dari usaha kita sebagai warga negara baik lewat pajak, konsumsi, maupun kerja keras. Dan saat APBN menunjukkan arah yang sehat, harapan untuk masa depan ekonomi Indonesia yang lebih stabil dan adil pun semakin nyata.
Baca juga: Tekor! APBN Tahun 2024 Defisit Rp507,8 Triliun
Jadi, kabar surplus APBN 2025 ini bukan cuma berita bagus untuk halaman ekonomi media. Ini adalah tanda bahwa kita sedang menuju arah yang benar. Dan kita semua punya peran untuk menjaga keberlanjutan ini termasuk lewat pilihan investasi yang mendukung sektor riil dan UKM.
Kita bisa ambil bagian dalam memperkuat fondasi ekonomi dengan menjadi investor yang bijak. Bukan hanya lewat konsumsi, tapi lewat investasi langsung ke bisnis halal dan produktif. Semakin banyak masyarakat yang berinvestasi secara sadar dan berkelanjutan, semakin kuat pula daya tahan ekonomi nasional.
Jangan cuma jadi penonton pertumbuhan ekonomi, tapi ambil peran langsung! Bareng LBS Urun Dana, Anda bisa investasi sukuk dan saham mulai dari Rp500 ribu di bisnis halal bebas riba. Investasi sekarang! Mari tanam kebaikan dan panen keberkahan bersama LBS Urun Dana!