berita
21 Februari 2025
7 Program Prioritas Di Balik Pemangkasan APBD 2025, Peluang Baru Investasi?
Pemerintahan Prabowo Subianto melakukan perombakan signifikan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Sekitar Rp300 triliun dari belanja negara dipangkas dan dialihkan ke sektor-sektor prioritas tertentu.
Dalam APBN 2025, anggaran yang menjadi prioritas mencakup Rp724,3 triliun untuk pendidikan, Rp218,5 triliun untuk kesehatan, Rp503,2 triliun untuk perlindungan sosial, Rp144,6 triliun untuk ketahanan pangan, serta Rp376,4 triliun yang dialokasikan untuk bidang hukum dan pertahanan keamanan.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Kementerian Keuangan, Parjiono, menjelaskan bahwa APBN 2025 mengusung tema akselerasi pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Dikutip dari CNBC pada Kamis (20/2/2025) Pemerintah juga menegaskan bahwa kebijakan fiskal tahun ini akan diarahkan untuk mendukung program Asta Cita sebagai strategi jangka panjang dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Baca juga: 7 Dampak Efisiensi Anggaran 2025, Investasi Juga Kena?
Selain itu, ia menambahkan bahwa defisit anggaran akan dijaga dalam batas aman sebesar 2,53% dari PDB. Struktur APBN 2025 terdiri dari penerimaan negara sebesar Rp3.005,1 triliun dan total belanja sebesar Rp3.621,3 triliun.
Untuk mempercepat pencapaian target pembangunan, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025 yang mengatur tentang refocusing anggaran agar lebih produktif dan tepat sasaran. Parjiono juga menyampaikan bahwa belanja negara akan difokuskan pada peningkatan sumber daya manusia, penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas, serta pencapaian swasembada pangan dan energi.
7 Fokus Presiden Prabowo Subianto
Sebagai langkah konkret dalam pemerintahan barunya, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyiapkan tujuh program "Quick Win" yang bertujuan memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Berikut adalah tujuh program Quick Win tersebut:
1. Makan Bergizi Gratis
Sebesar Rp71 triliun dialokasikan melalui Badan Gizi Nasional untuk mendukung pemenuhan gizi ibu hamil dan menyusui, balita, serta pelajar di semua jenjang pendidikan melalui program makan bergizi gratis.
2. Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Melalui anggaran Rp3,2 triliun, program ini akan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi 52,2 juta orang, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan X-ray untuk mendeteksi penyakit kronis.
3. Peningkatan Fasilitas Rumah Sakit di Daerah
Sebanyak Rp1,8 triliun dialokasikan untuk meningkatkan rumah sakit tipe D menjadi tipe C, termasuk penyediaan fasilitas dan peralatan yang lebih baik.
4. Penanggulangan Tuberkulosis (TBC)
Pemerintah RI akan mengalokasikan Rp8 triliun untuk memperkuat program penanganan dan pemberantasan TBC di seluruh Indonesia.
5. Renovasi Sekolah
Sebanyak Rp20 triliun disiapkan melalui Kementerian PUPR dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Dikbudristek) untuk memperbaiki infrastruktur sekolah yang membutuhkan perbaikan.
6. Pembangunan Sekolah Unggulan Terintegrasi
Dengan anggaran Rp2 triliun, proyek pembangunan sekolah unggulan ini akan dilakukan di empat daerah sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan.
7. Lumbung Pangan Nasional, Daerah, dan Desa
Sebesar Rp15 triliun dialokasikan untuk pengembangan lumbung pangan guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melalui berbagai kebijakan ini, pemerintah berupaya memastikan bahwa anggaran keuangan negara digunakan secara efektif demi mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peluang Investasi Di Balik 7 Program Prioritas Prabowo
Tujuh program Quick Win Presiden Prabowo Subianto berpotensi memperkuat iklim investasi dengan mendorong pertumbuhan di sektor strategis seperti pangan, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
Program Makan Bergizi Gratis dan Lumbung Pangan Nasional akan meningkatkan permintaan di sektor agribisnis, produksi makanan, dan distribusi bahan pokok, membuka peluang investasi bagi perusahaan pangan dan rantai pasok.
Sementara itu, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, peningkatan fasilitas rumah sakit, dan penanggulangan TBC akan mempercepat investasi di industri farmasi, alat kesehatan, serta layanan medis, menarik minat investor yang ingin masuk ke sektor kesehatan.
Baca juga: Pengumuman! Ini 8 Kebijakan Ekonomi RI Q1 2025, Investor Makin Untung?
Di sektor pendidikan, renovasi sekolah dan pembangunan sekolah unggulan akan meningkatkan permintaan terhadap konstruksi, teknologi pendidikan, dan infrastruktur sekolah. Hal ini menguntungkan perusahaan konstruksi, penyedia bahan bangunan, serta startup edutech yang bisa mendapatkan proyek pemerintah.
Selain itu, program kesehatan dan pendidikan ini akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka panjang, menciptakan tenaga kerja yang lebih produktif dan menarik investasi asing yang mencari stabilitas ekonomi dan tenaga kerja berkualitas.
Dengan berbagai peluang investasi dari program ini, saatnya berinvestasi di sektor strategis dengan prinsip syariah yang menguntungkan. Bergabunglah dengan LBS Urun Dana, securities crowdfunding yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui sukuk dan saham dari penerbit bebas Riba, Gharar, dan Dzalim. Mulai investasi syariah Anda sekarang!