berita

calendar_today

29 April 2025

Come Back! Aliran Investasi Asing Kembali Guyur Pasar Saham Indonesia

Setelah 9 hari berturut-turut melepas saham Indonesia, investor asing akhirnya kembali menunjukkan ketertarikan pada pasar modal Tanah Air. Meskipun masih tergolong tipis, net buy sebesar Rp122,07 miliar yang tercatat sepanjang perdagangan Selasa (22/4/2025) menandai titik balik penting investasi asing di Indonesia. 

Angka ini memang belum mencolok, tapi cukup menjadi sinyal bahwa tekanan arus keluar mulai mereda. Di tengah ketidakpastian global, kembalinya investasi asing adalah napas segar yang sangat dibutuhkan, apalagi setelah IHSG sempat anjlok ke bawah level psikologis.

Dikutip dari CNBC pada Selasa (29/4/2025), pulihnya kepercayaan asing langsung tercermin dalam kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada pembukaan pasar Rabu (23/4/2025), IHSG sempat melesat ke atas level 6.600. 

Baca juga: IHSG Rontok 9,19% Usai Libur Lebaran, Apa Penyebabnya?

Jika tren ini terus berlanjut, IHSG akan mencatatkan penguatan selama 4 hari berturut-turut. Sebuah pencapaian yang bisa mengembalikan sentimen positif pelaku pasar. Artinya, meskipun nilai investasi asing masih dalam tahap pemulihan, dampaknya terhadap pasar Indonesia sudah mulai terasa.

Saham-saham unggulan menjadi primadona asing dalam arus balik ini. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memimpin dengan nilai akumulasi Rp445,5 miliar, disusul PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp139,8 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp134,9 miliar. 

Selain itu, saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga ikut dikoleksi, menandakan ketertarikan investor terhadap sektor properti dan keuangan syariah.

Investasi Asing Sempat Catatkan Tren Negatif

Namun perlu dicatat, secara keseluruhan sejak awal tahun, arus investasi asing Indonesia masih menunjukkan tren negatif. Total dana asing yang keluar dari pasar saham RI mencapai Rp50,13 triliun, dengan Rp35,05 triliun berasal dari pasar reguler dan Rp15,09 triliun dari pasar negosiasi serta tunai. 

Situasi ini tidak lepas dari dinamika global seperti kebijakan tarif impor Donald Trump, inflasi tinggi, rupiah melemah, ketidakpastian ekonomi dan politik yang menyeret pasar negara berkembang ke dalam tekanan.

Baca juga: Nyesek! Tarif Impor Produk RI di AS Diperkirakan Naik 47%

Di sinilah pentingnya memahami bahwa investasi asing adalah salah satu penentu besar dalam fluktuasi pasar modal. Namun, bukan berarti Anda harus ikut terombang-ambing dalam ketidakpastian global. Kini saatnya mempertimbangkan instrumen yang lebih stabil dan sesuai dengan prinsip syariah. 

LBS Urun Dana hadir sebagai solusi dengan menawarkan investasi sukuk dan saham dari bisnis halal pilihan. Dengan proyeksi ROI hingga 20% per tahun dan potensi pertumbuhan jangka panjang, LBS membuka jalan bagi Anda untuk berinvestasi bijak, berkelanjutan, dan bebas dari riba. Investasi sekarang

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID