investasi
27 April 2025
Bingung Saham atau Properti? Yuk Bandingkan Supaya Gak Salah Langkah!
Saat mulai tertarik untuk menjalani investasi halal, tak sedikit orang yang kebingungan menentukan langkah pertama. Dua pilihan yang sering muncul di benak calon investor adalah saham dan investasi properti. Keduanya sama-sama menjanjikan, namun memiliki karakteristik, risiko, dan keunggulan yang berbeda.
Jika Anda sedang menimbang, mana instrumen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai syariah, mari kita bahas satu per satu dengan lebih jernih.
Investasi Properti Tawarkan Aset Nyata Tapi Modal Besar
Tak bisa dimungkiri, properti selalu menjadi primadona dalam dunia investasi. Banyak orang memilih properti karena dianggap stabil, bisa disewakan, dan nilainya cenderung naik seiring waktu.
Namun, investasi properti juga punya risiko:
a. Modal awal besar: Harga tanah dan bangunan terus naik, membuat akses ke properti semakin sulit, apalagi bagi investor pemula.
b. Biaya tambahan: Pajak, biaya notaris, renovasi, dan perawatan bisa menggerus keuntungan.
c. Likuiditas rendah: Saat butuh dana cepat, menjual properti tidak semudah menjual instrumen lain seperti saham.
Baca juga: 7 Cara Cerdas Evaluasi Performa Investasi, Biar Gak Zonk Terus!
Meskipun tetap bisa menjadi bagian dari portofolio investasi halal, properti seperti rumah lebih cocok untuk investasi jangka panjang dengan kesiapan dana besar.
Investasi Saham: Potensi Bertumbuh dari Perusahaan Halal
Berbeda dengan properti, investasi saham menawarkan fleksibilitas dan keterjangkauan yang lebih tinggi. Di pasar modal saham yang ditawarkan berasal dari perusahaan yang bergerak di berbagai sektor. Khusus investasi saham syariah berasal dari penerbit di sektor halal dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan tidak mengandung riba, perjudian, ataupun unsur haram lainnya.
Kuntungan investasi saham antara lain:
a. Modal awal terjangkau, cocok bagi Anda yang ingin mulai dengan skala kecil.
b. Transparan dan bisa dipantau secara berkala.
c. Likuiditas tinggi, artinya saham dapat dijual kapan saja saat Anda membutuhkan dana.
d. Potensi imbal hasil yang kompetitif jika perusahaan yang Anda danai bertumbuh pesat.
Namun, seperti halnya semua investasi, saham tetap memiliki risiko. Oleh karena itu, penting untuk memahami profil risiko Anda sebelum memilih jenis saham yang sesuai.
Pilih Mana Investasi Halal di Saham atau Properti?
Memilih investasi halal tidak boleh gegabah dan pastinya mengutamakan kebutuhan. Apabila Anda ingin investasi jangka panjang, punya modal besar, dan siap menghadapi biaya tambahan maka investasi properti bisa jadi pilihan.
Namun, kalau ingin mulai investasi halal dengan modal kecil, mudah dipantau, dan fleksibel saham adalah jawabannya.
Baca juga: Cuan Melimpah! 5 Keuntungan Investasi Halal yang Bikin Dompet Tebal!
Namun, untuk Anda yang baru memulai perjalanan investasi halal, saham adalah langkah paling cerdas. Kenapa? Karena risikonya bisa disesuaikan, modalnya terjangkau, dan Anda bisa belajar sekaligus tumbuh bersama perusahaan-perusahaan halal yang Anda danai.
LBS Urun Dana hadir untuk memudahkan Anda berinvestasi saham dengan modal terjangkau. Di sini, Anda bisa memilih berbagai peluang saham dari usaha-usaha halal yang sedang berkembang mulai dari sektor kuliner, teknologi hingga layanan kesehatan. Klik di sini dan mulai investasi saham bersama LBS Urun Dana! .