berita
17 Mei 2025
Kecewa Berat! Arab Saudi Investasi Rp10.000 Triliun ke AS, Indonesia Gak Dianggap?
Investasi asing adalah salah satu indikator penting kekuatan ekonomi suatu negara. Sayangnya, saat Amerika Serikat kebanjiran dana triliunan dari Arab Saudi, Indonesia justru belum mampu menangkap peluang besar dari mitra yang sama.
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, secara resmi mengumumkan rencana investasi asing senilai US$600 miliar atau hampir Rp10.000 triliun ke Amerika Serikat dalam empat tahun mendatang. Ini menjadi salah satu komitmen investasi terbesar Arab Saudi di luar negeri, khususnya ke sekutu strategisnya, AS.
Investasi Arab Saudi Tersebar di Banyak Sektor
Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa investasi besar ini akan difokuskan pada sektor pertahanan, teknologi, energi, infrastruktur, dan kesehatan. Proyek-proyek prioritas meliputi:
1. US$20 miliar untuk pusat data dan infrastruktur energi oleh DataVolt
2. US$80 miliar proyek kolaborasi teknologi antara perusahaan AS dan Arab
3. US$14,2 miliar untuk ekspor turbin gas GE Vernova
4. US$4,8 miliar pembelian pesawat Boeing 737-8
5. US$5,8 miliar untuk pembangunan pabrik infus medis di Michigan
6. Dana tematik tambahan senilai US$14 miliar disiapkan untuk industri pertahanan, energi, dan olahraga
Dikutip dari CNBC pada Jumat (16/5/2025), Trump bahkan menyatakan keinginannya agar total investasi Arab Saudi bisa mencapai US$1 triliun, mencerminkan pentingnya aliansi ekonomi Washington-Riyadh.
Lalu Bagaimana Investasi Asing di Indonesia?
Investasi asing di Indonesia dari Arab Saudi, sayangnya, belum menunjukkan geliat yang sebanding. Meskipun berbagai pertemuan telah dilakukan antara pejabat tinggi kedua negara, realisasinya masih jauh dari harapan.
Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi Arab Saudi di Indonesia pada 2024 hanya mencapai US$3,2 juta atau sekitar Rp52,8 miliar. Angka ini bahkan menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai US$7,15 juta. Arab Saudi pun hanya menempati peringkat ke-66 dari seluruh daftar investor asing di Indonesia.
Baca juga: Come Back! Aliran Investasi Asing Kembali Guyur Pasar Saham Indonesia
Sebagai perbandingan, Singapura berada di posisi pertama dengan investasi mencapai US$20 miliar. Ini menandakan bahwa Indonesia masih kesulitan menarik minat investor dari Arab Saudi, meskipun kedua negara memiliki kedekatan historis dan hubungan diplomatik yang erat.
Meski kecil nilainya, investasi asing Arab Saudi di Indonesia tetap tercatat di berbagai sektor. Mulai dari pertanian, peternakan, industri kertas dan percetakan, hingga farmasi dan kimia.
Sempat muncul rencana besar seperti keterlibatan Saudi Aramco dalam proyek kilang Cilacap senilai US$6 miliar, namun hingga kini proyek tersebut belum terealisasi. Permintaan insentif pajak dan pengalihan aset menjadi kendala negosiasi.
Di sisi lain, kerja sama yang lebih simbolik seperti pembangunan Kampung Indonesia di Makkah untuk jamaah haji dan umrah mulai dikembangkan. Menurut Presiden Prabowo Subianto, proyek ini disambut positif oleh Putra Mahkota MBS.
Evaluasi untuk Tingkatkan Investasi Asing
Penting bagi Indonesia untuk mengevaluasi mengapa negara sebesar Arab Saudi, dengan cadangan modal luar biasa, justru lebih memilih AS ketimbang memperbesar porsi investasi asing di Indonesia.
Transformasi ekonomi berbasis hilirisasi yang digencarkan pemerintah memang mendapat apresiasi, namun eksekusi di lapangan terutama dalam hal regulasi, kepastian hukum, dan pemberian insentif masih perlu ditingkatkan.
Baca juga: Damai! Perang Dagang AS-China Segera Berakhir, Investasi Makin Bergairah
Indonesia perlu membuka peluang yang lebih jelas dan menjanjikan bagi investor asing yang ingin menanamkan modal di sektor produktif. Investasi asing adalah pintu masuk penting bagi penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan percepatan pembangunan.
Saat investasi asing belum maksimal, bukan berarti kita harus diam. Bersama LBS Urun Dana, Anda bisa mulai investasi halal dalam bentuk sukuk dan saham. Bukan cuma soal keuntungan, tapi juga kontribusi nyata untuk membangun ekonomi yang sehat dan penuh keberkahan. Saatnya jadi pelaku, bukan penonton. Ayo investasi halal sekarang!