investasi

calendar_today

7 Februari 2025

Buat Uang Anda Bertambah! Pahami Apa Itu Investasi dan Keuntungannya

Investasi adalah salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan finansial dan meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang. Di tengah ketidakpastian ekonomi yang terus mengintai, seperti fluktuasi pasar, inflasi yang meningkat, hingga berbagai tantangan global, memiliki portofolio investasi yang sehat menjadi semakin penting. 

Namun, sebelum memulai perjalanan investasi, memahami konsep dasarnya adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Penting untuk mengenal berbagai jenis investasi yang tersedia, risiko yang mungkin muncul, serta potensi keuntungan yang dapat diraih.

Pada pembahasan ini kita akan menggali lebih dalam tentang pengertian, jenis-jenis, keuntungan, risiko sehingga Anda lebih bijak untuk berinvestasi. 

Pengertian Investasi

Investasi adalah upaya menanamkan uang atau aset ke sebuah instrumen dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan di masa depan. Keuntungan ini bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti nilai jual beli saham atau capital gain dan dividen.

Baca juga: Catat! Ini Panduan Lengkap Investasi, Mulai Dari Pengertian Hingga Tips Sukses

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi adalah penanaman modal yang biasanya untuk jangka panjang. Investasi bisa berupa pembelian saham, sukuk atau aset lainnya dengan tujuan utama memperoleh keuntungan. Jadi ini untuk menjawab apa itu investasi? dan investasi bukan sekadar menyimpan uang, tapi membuat uang itu bekerja dan berkembang untuk kita.

Jenis-Jenis Investasi 

Ada banyak jenis investasi yang bisa Anda pilih, tergantung pada seberapa besar risiko yang siap Anda tanggung, apa tujuan keuangan, dan berapa lama waktu yang Anda rencanakan untuk berinvestasi. Berikut beberapa pilihan investasi yang populer:

1. Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas sebagian perusahaan. Dengan memiliki saham, Anda ikut "memiliki" perusahaan tersebut. Saham menawarkan keuntungan berupa capital gain (kenaikan harga saham) dan dividen (bagian dari laba perusahaan). Sedangkan risikonya kalau harga saham bisa naik turun dengan cepat, jadi risikonya tergolong tinggi.

2. Sukuk

Sukuk adalah investasi berbasis syariah yang sesuai dengan prinsip Islam. Ada beberapa jenis sukuk, seperti Sukuk Mudharabah dengan skema pembagian keuntungan berdasarkan kesepakatan. Sukuk Musyarakah atau kerja sama modal antara investor dan penerbit sukuk, dan Sukuk Ijarah yakni Investasi berbasis akad sewa.

Keuntungan sukuk adalah risikonya cenderung lebih rendah dibanding saham, tapi tetap memberikan imbal hasil yang kompetitif.

3. Emas

Emas sudah lama dianggap sebagai investasi aman (safe haven). Selain harganya relatif stabil, emas juga mudah diperjualbelikan kapan saja. Investasi ini cocok untuk jangka panjang atau sebagai perlindungan nilai dari inflasi.

4. Properti

Investasi di properti, seperti rumah atau apartemen, bisa memberikan keuntungan dari kenaikan harga properti atau pendapatan pasif melalui penyewaan. Namun, properti memerlukan modal besar dan tidak sefleksibel instrumen lain jika Anda ingin mencairkan dana dengan cepat.

Baca juga: Apa Itu Saham? Berikut Pengertian dan Pandangan Islam Terhadap Saham

Pilih investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda dan ingat, tidak ada investasi tanpa risiko. Mulailah dengan memahami dasar-dasarnya sebelum benar-benar terjun!

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Investasi

Berinvestasi bukan sekadar soal mencari keuntungan, tapi juga tentang bagaimana mengelola keuangan dengan bijak untuk mencapai tujuan hidup yang lebih besar. Dalam prosesnya, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan agar keputusan investasi yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. 

1. Profil Risiko Investasi

Coba kenali diri Anda sendiri, apakah kamu tipe investor yang agresif, moderat, atau konservatif? Langkah ini penting karena investasi yang cocok buat satu orang belum tentu cocok buat yang lain. Kalau Anda siap menghadapi risiko besar untuk potensi keuntungan tinggi, mungkin saham jadi pilihan. Tapi kalau lebih nyaman main aman, sukuk atau emas bisa jadi pertimbangan.

2. Tujuan Investasi

Apa sih tujuan investasi Anda? Buat dana pendidikan anak, persiapan pensiun, atau mungkin beli rumah? Dengan tahu tujuan yang jelas, Anda jadi lebih mudah menentukan instrumen investasi yang tepat dan bisa mengukur progresnya.

3. Jangka Waktu

Tentukan apakah investasi Anda untuk jangka pendek atau kurang dari 1 tahun, menengah sekitar 1-5 tahun, atau panjang yang lebih dari 5 tahun. Menentukan Jangka waktu akan mempengaruhi pilihan instrumen. Untuk jangka panjang, saham bisa jadi opsi. Sementara untuk jangka pendek, sukuk bisa menjadi pilihan yang menarik. 

4. Diversifikasi

Ada pepatah bilang jangan taruh semua telur di satu keranjang. Artinya, jangan investasikan seluruh uang Anda hanya di satu jenis instrumen. Dengan diversifikasi, Anda bisa mengurangi risiko jika salah satu investasi mengalami kerugian.

Apabila mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda bisa lebih bijak dalam menentukan strategi investasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan keuangan.

Keuntungan dan Risiko Investasi

Terdapat sejumlah keuntungan dan risiko yang harus dipahami dalam berinvestasi. Apalagi investasi tidak dapat terlepas dari kondisi ekonomi dan politik yang terjadi. Berikut sejumlah keuntungan dan risiko investasi. 

Keuntungan Investasi

Berinvestasi memberikan berbagai manfaat yang dapat meningkatkan kondisi finansial di masa depan. Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan antara lain:

1. Potensi Imbal Hasil (Return): Investasi dapat memberikan imbal hasil dalam bentuk kenaikan nilai aset (capital gain), dividen, bunga, atau pendapatan pasif lainnya.

2. Perlindungan Terhadap Inflasi: Dengan nilai uang yang terus tergerus inflasi, investasi membantu menjaga daya beli karena aset investasi cenderung tumbuh seiring waktu.

3. Diversifikasi Pendapatan: Selain gaji atau pendapatan usaha, hasil investasi bisa menjadi sumber pendapatan tambahan.

4. Pencapaian Tujuan Keuangan: Investasi memungkinkan seseorang mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang, seperti dana pensiun, pendidikan anak, atau membeli rumah.

Risiko Investasi 

Namun, investasi tidak lepas dari berbagai risiko yang perlu dipahami dan diantisipasi, di antaranya:

1. Fluktuasi Nilai Aset: Harga aset seperti saham, sukuk dan properti dapat naik turun tergantung kondisi pasar.

2. Risiko Kehilangan Modal: Ada kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh dana yang diinvestasikan, terutama dalam investasi dengan risiko tinggi.

3. Risiko Likuiditas: Tidak semua investasi dapat dicairkan dengan cepat. Properti, misalnya, membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual dibandingkan emas atau saham.

Baca juga: Apa Itu Securities Crowdfunding? Kenali Pengertian, Karakteristik dan Manfaatnya

4. Risiko Inflasi: Jika imbal hasil investasi tidak mampu melampaui tingkat inflasi, daya beli aset bisa berkurang meski nilainya terlihat bertambah nominalnya.

5. Risiko Kredit: Pada investasi berbasis utang seperti sukuk, ada kemungkinan pihak penerbit tidak mampu membayar bunga atau pokok utang sesuai jadwal.

Dengan memahami keuntungan dan risiko ini, Anda bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai dengan kebutuhan serta profil risiko pribadi.

Bicara mengenai investasi, ada kesempatan menarik untuk Anda coba, yaitu investasi syariah. Investasi ini mengikuti prinsip-prinsip Islam, bebas dari riba, gharar, dan transaksi yang tidak halal. 

Yuk, hijrah ke investasi halal bersama LBS Urun Dana, securities crowdfunding yang menjalankan transaksi sesuai syariat dan terpercaya. KarenaNyamanItuDisini #TransaksiHalalItuDisini

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID