berita

calendar_today

27 Februari 2025

Wow! Orang Indonesia Doyan Belanja Online, Transaksinya Tembus Triliunan!

E-commerce diprediksi akan menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa depan. Faktor utama yang mendukungnya adalah populasi muda yang besar, semakin luasnya akses internet, serta daya beli masyarakat yang tetap kuat.

Menurut laporan e-Conomy SEA 2024 dari Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai US$90 miliar (sekitar Rp1.472 triliun) pada 2024. Angka ini diprediksi terus tumbuh hingga US$120 miliar pada 2025 dan bisa melonjak ke US$200–300 miliar pada 2030.

Baca juga: Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03%, Sukses Kalahkan Raksasa China!

Sektor e-commerce menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ini, dengan nilai pasar yang diperkirakan mencapai US$65 miliar (Rp1.063,7 triliun) pada 2024 dan diproyeksikan melesat hingga US$150 miliar (sekitar Rp2.454,7 triliun) pada 2030.

Perkiraan ini bahkan lebih besar dibandingkan proyeksi pemerintah. Dikutip dari CNBC pada Kamis (27/2/2025) Menteri Perdagangan Budi Santoso memprediksi total transaksi e-commerce di Indonesia pada 2024 akan menembus Rp487 triliun, naik 2,8% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp453 triliun.

Jumlah pengguna platform e-commerce juga terus meningkat. Pada 2025, diperkirakan ada 65,65 juta pengguna, naik dari 58,6 juta di 2023. Penyebaran internet yang semakin luas turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan bisnis ini.

Gen Z Jadi Pendorong Utama

Yang menarik, lonjakan transaksi e-commerce ini sangat dipengaruhi oleh Generasi Z (Gen Z) dan Milenial. Laporan Kredivo tentang Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia mencatat bahwa lebih dari 70% konsumen e-commerce berasal dari kelompok usia di bawah 35 tahun. Mayoritas berasal dari generasi milenial berusia 26–35 tahun, yang merupakan segmen usia produktif dengan daya beli tinggi.

Dari segi kategori produk, fashion masih menjadi pilihan utama belanja online, baik bagi pria maupun wanita, dari yang muda hingga yang lebih dewasa. Selain fashion, pria cenderung banyak membeli gadget, sementara perempuan lebih tertarik pada produk kesehatan dan kecantikan.

Fenomena belanja online juga semakin terasa saat event promo besar seperti Hari Belanja Online Nasional (12.12) dan festival tanggal kembar seperti 11.11, 10.10, dan 9.9. Menurut laporan Compas Market Insight Dashboard dari Compas.co.id, kategori kecantikan dan perawatan tubuh menjadi yang paling dominan, menyumbang 51,6% dari total penjualan di e-commerce pada 2024, dengan proyeksi pertumbuhan 17% di tahun berikutnya.

Baca juga: Gawat, Ekonomi Global Bergejolak! Ini 7 Tips Agar Bisnis Tetap Bertahan

Kompilasi data dari Compas.co.id juga mencatat bahwa produk kecantikan dan skincare mendominasi transaksi di platform seperti Shopee dan Tokopedia sepanjang 2024. Dari total nilai penjualan FMCG (fast-moving consumer goods) sebesar Rp61,8 triliun, produk kecantikan menyumbang Rp31,9 triliun.

Menariknya, pada momen flash sale seperti 10.10 dan 11.11, kategori kecantikan bahkan menyumbang lebih dari 60% total penjualan FMCG, dengan angka masing-masing Rp221,4 miliar dan Rp236,5 miliar.

Peluang Besar untuk Pengusaha Online

Dengan tren yang terus berkembang ini, e-commerce bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga peluang besar bagi pelaku bisnis untuk bertumbuh di era digital. Kemudahan akses internet serta meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap belanja online membuka jalan bagi para pengusaha, baik skala kecil maupun besar, untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa harus memiliki toko fisik. 

Dukungan dari berbagai platform digital juga membuat proses pemasaran, transaksi, dan pengiriman semakin efisien, memungkinkan bisnis berkembang dengan modal yang lebih terjangkau.  

Selain itu, adanya berbagai strategi promosi seperti flash sale, program loyalitas pelanggan, dan kampanye belanja tanggal kembar (10.10, 11.11, 12.12) semakin menarik minat konsumen untuk berbelanja. Fenomena ini menciptakan momentum bagi pengusaha untuk meningkatkan penjualan, memperluas jangkauan pasar, serta membangun brand awareness yang lebih kuat. 

Baca juga: 7 Strategi Mengelola Modal Usaha, Biar Keuangan Gak Bocor!

Dengan memanfaatkan tren ini secara optimal, para pelaku bisnis online dapat meraih keuntungan lebih besar sekaligus memperkuat posisinya di industri e-commerce yang semakin kompetitif. 

Ciptakan pertumbuhan bisnis Anda dengan pendanaan syariah hingga Rp10 miliar dari LBS Urun Dana. Gunakan dana ini untuk menambah stok, memperluas pemasaran, atau meningkatkan operasional tanpa riba dan sesuai prinsip Islam. Ajukan pendanaan sekarang dan bawa usaha Anda ke level berikutnya.

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID