investasi
18 Februari 2025
Untung dan Aman! 5 Alasan Mengapa Sukuk Cocok untuk Investor Pemula
Sukuk adalah investasi yang cocok untuk pemula karena menawarkan keuntungan yang cukup menarik dan stabil. Bagi orang yang baru memulai, sukuk bisa menjadi pilihan yang aman dan menjanjikan.
Memahami keuntungan sukuk akan membuatmu semakin percaya diri memilihnya sebagai langkah pertama dalam investasi. Selain aman dan menarik, sukuk juga cocok bagi mereka yang menginginkan investasi sesuai prinsip syariah. Untuk mengetahui lebih dalam tentang bagaimana sukuk bisa memberikan manfaat maksimal, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Berkenalan dengan Sukuk
Sukuk adalah instrumen investasi syariah yang menggabungkan prinsip islami dalam setiap transaksinya. Berbeda dengan surat utang, sukuk mewakili kepemilikan atas aset, proyek, atau usaha yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Dengan membeli sukuk, Anda menjadi bagian dari pemilik aset atau proyek tersebut, bukan hanya sekadar pemegang utang.
Menurut AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) dalam buku Shari’ah Standards (2017), sukuk adalah surat berharga yang mewakili kepemilikan bersama atas suatu aset atau proyek yang telah ditentukan.
Sedangkan merujuk pada Dewan Syariah Nasional MUI melalui Fatwa Nomor 137 Tahun 2020 sukuk adalah surat berharga syariah yang berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang setara nilainya, mewakili bagian kepemilikan atas aset yang mendasarinya (aset sukuk/ushul al-Shukuk). Kepemilikan ini berlaku setelah dana sukuk diterima, pemesanan ditutup, dan dana digunakan sesuai peruntukannya.
Lebih lanjut berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 4 Tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk dijelaskan bahwa sukuk adalah efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share), atas aset yang mendasarinya.
Baca juga: Sukuk atau Obligasi? Simak 7 Perbedaan dan Keuntungannya!
Keuntungan sukuk terletak pada pembagian hasil yang didapatkan dari aset atau proyek tersebut, yang tentunya sejalan dengan prinsip syariah yang mengutamakan keadilan dan transparansi.
Contohnya, jika Anda berinvestasi pada sukuk, Anda secara langsung menjadi pemilik bagian dari aset yang dibiayai oleh sukuk tersebut. Keuntungan sukuk akan bergantung pada hasil yang didapat dari penggunaan dana yang terkumpul, sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Ini menjadikan sukuk sebagai pilihan investasi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai syariah.
Pengertian Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan
Investasi sukuk menjadi pilihan banyak orang yang ingin berinvestasi dengan cara yang sesuai syariah dan aman. Ada dua jenis sukuk yang populer di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu sukuk ritel dan sukuk tabungan. Meski memiliki nama yang serupa, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam beberapa aspek.
Sukuk Ritel
Sukuk ritel adalah instrumen investasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia yang dikategorikan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membiayai proyek-proyek pembangunan nasional. Sebagai surat berharga syariah, sukuk ritel mengikuti prinsip syariah Islam yang bebas dari unsur riba, gharar dan dzalim.
Keuntungan sukuk ritel berupa imbal hasil yang ditentukan secara tetap dan dibayarkan secara periodik kepada investor. Sukuk ritel dijamin oleh pemerintah, sehingga risikonya rendah dan menawarkan imbal hasil yang kompetitif. Dengan tenor antara 3 hingga 5 tahun, sukuk ritel juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah 1 tahun, memberikan fleksibilitas bagi investor yang ingin menjualnya sebelum jatuh tempo.
Sukuk Tabungan
Sementara itu, sukuk tabungan adalah instrumen investasi yang juga diterbitkan oleh pemerintah namun memiliki fokus pada masyarakat dengan modal terbatas. Sukuk tabungan umumnya memiliki tenor lebih pendek maksimal 2 tahun dan menawarkan imbal hasil yang mengambang berdasarkan perubahan BI 7-Day Reverse Repo Rate setiap 3 bulan sekali.
Keuntungan sukuk tabungan adalah dapat dibeli mulai dari Rp 1 juta, tetapi tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga investor tidak bisa menjualnya sebelum jatuh tempo. Meskipun demikian, sukuk tabungan tetap menawarkan keamanan karena dijamin oleh negara, dan imbal hasilnya dibayarkan setiap bulan.
Perbedaan dan Keuntungan Investasi Sukuk Ritel vs Tabungan
Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan mempunyai sejumlah perbedaan sekaligus keuntungan yang harus diketahui. Berikut ini 5 perbedaan dan keuntungan dari kedua sukuk tersebut:
1. Tenor Investasi
Sukuk Ritel umumnya memiliki tenor yang lebih panjang 3 sampai 5 tahun. Tenor yang lebih panjang ini cocok bagi investor yang ingin berinvestasi dengan jangka waktu menengah hingga panjang. Hal ini memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih imbal hasil yang lebih stabil dan maksimal.
Sukuk Tabungan, di sisi lain, memiliki tenor yang lebih pendek, yaitu sekitar 2 tahun. Tenor yang lebih singkat ini cocok bagi investor yang lebih mengutamakan jangka waktu investasi yang lebih cepat dan fleksibel.
2. Imbal Hasil
Keuntungan investasi Sukuk Ritel menawarkan imbal hasil yang bersifat tetap (fixed rate) selama periode investasi. Dengan sistem ini, investor akan menerima jumlah keuntungan yang tetap setiap bulannya, sehingga memberikan kepastian dalam perencanaan keuangan.
Sukuk Tabungan memberikan imbal hasil dengan sistem yang mengambang (floating), yang artinya imbal hasil yang diterima oleh investor dapat berubah sesuai dengan pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7-Day Reverse Repo Rate). Meskipun ada batas minimal (floor rate), imbal hasil sukuk tabungan ini lebih fluktuatif dibandingkan sukuk ritel.
3. Fleksibilitas di Pasar Sekunder
Sukuk Ritel memiliki keuntungan tambahan, yaitu bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah periode holding minimal satu tahun. Hal ini memberikan fleksibilitas bagi investor yang ingin menjual sukuk ritel mereka jika membutuhkan likuiditas lebih cepat, dan berpotensi mendapatkan keuntungan tambahan jika harga sukuk naik di pasar.
Baca juga: Raih Keberkahan Finansial! Ini 6 Jenis Investasi Syariah Terbaik Tahun 2025
Sukuk Tabungan tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan kata lain, investor tidak bisa menjual sukuk tabungan sebelum jatuh tempo, sehingga kurang fleksibel jika dibandingkan dengan sukuk ritel.
4. Potensi Return Rate
Sukuk Ritel menawarkan potensi return yang lebih tinggi karena adanya kemungkinan untuk mendapatkan margin keuntungan tambahan ketika diperdagangkan di pasar sekunder. Jika harga sukuk naik, investor bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi dari nilai nominal yang dibayarkan.
Sukuk Tabungan tidak memberikan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari perdagangan di pasar sekunder. Imbal hasil yang diterima bersifat tetap berdasarkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate yang berlaku pada awal investasi, tanpa adanya potensi keuntungan tambahan dari penjualan sukuk sebelum jatuh tempo.
5. Risiko Investasi Lebih Aman
Sukuk Ritel relatif lebih aman karena dijamin oleh pemerintah dan memiliki tenor lebih panjang, memberikan stabilitas yang lebih baik terhadap fluktuasi pasar. Keamanan ini membuatnya cocok bagi investor yang mencari perlindungan lebih terhadap risiko pasar.
Sukuk Tabungan, meskipun juga dijamin oleh negara, memiliki tenor yang lebih pendek dan lebih rentan terhadap perubahan suku bunga acuan. Meskipun risikonya lebih rendah, fluktuasi suku bunga dapat mempengaruhi tingkat imbal hasilnya, yang menjadikannya pilihan lebih cocok bagi investor yang siap menghadapi ketidakpastian suku bunga dalam investasi jangka pendek.
Jenis-jenis Sukuk di LBS Urun Dana
LBS Urun Dana sebagai securities crowdfunding terpercaya, berkomitmen selalu menjalankan prinsip Fikih Muamalat dalam investasi. Melalui sukuk dan saham, LBS Urun Dana menawarkan peluang investasi syariah yang aman dan menguntungkan. Khusus untuk Sukuk, berikut ini jenis-jenis sukuk yang ditawarkan:
1. Sukuk Mudharabah
Sukuk Mudharabah adalah sukuk di mana modal 100% berasal dari investor, sedangkan penerbit bertindak sebagai pengelola modal. Keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati di awal, sedangkan kerugian ditanggung oleh investor kecuali jika terjadi kelalaian dari penerbit.
2. Sukuk Musyarakah
Sukuk Musyarakah melibatkan modal dari penerbit dan investor yang digabungkan untuk usaha bersama. Keuntungan dan kerugian dibagi sesuai proporsi modal masing-masing berdasarkan kesepakatan di awal.
3. Sukuk Murobahah
Sukuk Murobahah diterbitkan untuk membiayai pembelian barang dengan akad jual-beli yang melibatkan margin keuntungan yang disepakati di awal. Investor menjadi pemilik barang dan menerima imbal hasil tetap dari margin tersebut.
4. Sukuk Ishtishna’
Sukuk Ishtishna’ digunakan untuk membiayai produksi barang sesuai pesanan di muka. Setelah produksi selesai, barang menjadi milik pemegang sukuk, sehingga cocok untuk proyek konstruksi atau manufaktur.
5. Sukuk Syirkah
Sukuk Syirkah adalah sukuk yang diterbitkan untuk menyatukan modal dari beberapa pihak dalam suatu usaha bersama. Semua pihak memiliki hak atas kepemilikan aset dan berpartisipasi dalam keuntungan dan kerugian sesuai proporsi modal yang disetorkan.
6. Sukuk Ijarah
Sukuk Ijarah adalah sukuk berbasis akad sewa atas manfaat suatu aset. Investor membeli aset dan menyewakannya kepada penerbit, lalu menerima imbal hasil dari biaya sewa yang dibayarkan secara berkala.
Beragam Produk Sukuk di LBS Urun Dana
LBS Urun Dana rutin menawarkan produk sukuk dari perusahaan UKM maupun skala bisnis besar. Penerbit diseleksi untuk memastikan menjalankan bisnis sesuai syariat, serta investasi syariah sukuk di LBS Urun Dana, menawarkan ROI hingga 20%. Berikut beberapa produk sukuk di LBS Urun Dana.
1. Sukuk CV Kaisar Kaya Gemilang (Kaisar)
Investasi syariah pada Sukuk CV Kaisar Kaya Gemilang menawarkan peluang di sektor manufaktur garmen dengan ROI hingga 20,16%. Investor dapat berkontribusi dalam pengembangan bisnis fashion yang potensial dan mendapatkan imbal hasil kompetitif sesuai prinsip syariah.
2. Sukuk CV Amanah Gemilang Logistik (AGL)
Sukuk CV Amanah Gemilang Logistik memberikan kesempatan investasi syariah di bidang transportasi logistik dengan ROI hingga 26,4%. Dengan tingginya permintaan distribusi barang, investasi ini menjanjikan keuntungan menarik yang dibagikan secara transparan.
3. Sukuk PT Sinergi Caruban Nusa (Caruban)
Sukuk PT Sinergi Caruban Nusa menawarkan investasi syariah di sektor bahan baku rotan dan telah mencapai tahap III. Investor dapat mendukung rantai pasok industri furnitur dengan potensi pertumbuhan yang stabil dan menguntungkan.
Baca juga: Mengapa Investasi Syariah? Ketahui Perbedaan dengan Investasi Konvensional dan Keuntungannya
4. Sukuk PT Aldzira Bintang Mulya (Aldzira)
Investasi syariah pada Sukuk PT Aldzira Bintang Mulya fokus pada bisnis konveksi pakaian sarimbit dengan tenor rendah 4 bulan dan ROI menjanjikan. Cocok bagi investor yang mencari keuntungan cepat dengan risiko terukur dan sesuai prinsip syariah.
Perlu diketahui kalau keempat penawaran sukuk ini telah terbukti membantu investor dan UKM berkembang bersama sesuai prinsip syariah. Jika Anda tertarik memulai investasi syariah, pantau terus website dan Instagram LBS Urun Dana untuk update produk investasi syariah terkini karena #TransaksiHalalItuDisini.