investasi
8 April 2025
7 Cara Cerdas Evaluasi Performa Investasi, Biar Gak Zonk Terus!
Evaluasi portofolio adalah bagian penting dari perjalanan investasi. Tanpa evaluasi yang rutin, kita bisa saja terus menanam modal ke produk yang kurang optimal. Dalam dunia investasi, baik investasi konvensional maupun investasi syariah, evaluasi bertujuan untuk memastikan strategi yang dijalankan tetap sejalan dengan tujuan keuangan pribadi.
Idealnya, evaluasi investasi dilakukan secara berkala, minimal setiap kuartal. Evaluasi kuartalan memungkinkan Anda mengidentifikasi masalah lebih cepat dan menyesuaikan strategi sebelum terlambat. Tidak ada kata terlambat dan berikut ini 7 cara melakukan evaluasi investasi baik itu saham, sukuk dan instrumen lainnya.
1. Analisa Return dengan Target Investasi
Langkah pertama adalah membandingkan return aktual investasi dengan target investasi yang ditetapkan. Target ini bisa berupa persentase tahunan (misalnya 8% per tahun), atau tujuan spesifik seperti dana pensiun, beli rumah, dana darurat atau pendidikan anak.
Return aktual meliputi capital gain, dividen dan imbal hasil atau ROI. Dalam investasi saham, capital gain berasal dari selisih harga beli-jual, sementara dividen adalah pembagian laba. Di investasi syariah seperti sukuk, return diperoleh dari imbal hasil tetap yang bebas riba.
Baca juga: Waspada! 7 Risiko Tersembunyi Investasi Sukuk yang Wajib Anda Tahu!
Jika return aktual melebihi target, strategi Anda berjalan baik. Jika lebih rendah, itu pertanda perlu perbaikan. Evaluasi investasi per kuartal bisa membantu Anda melihat tren sejak awal tahun apakah portofolio konsisten, stagnan atau menurun.
2. Bandingkan Kinerja Portofolio dengan Benchmark
Evaluasi investasi tak lengkap tanpa membandingkan kinerja portofolio Anda dengan benchmark yang relevan. Benchmark adalah tolok ukur objektif seperti IHSG, LQ45, atau S&P 500 untuk saham. Untuk investasi syariah, Anda bisa gunakan indeks syariah seperti ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) atau kinerja penerbit sukuk yang dirilis securities crowdfunding dan lembaga terpercaya.
Perbandingan ini penting dilakukan secara kuartalan untuk menilai apakah strategi investasi saham maupun sukuk Anda berhasil mengungguli pasar atau justru tertinggal serta jauh dari target.
3. Evaluasi Risiko dan Imbal Hasil (Risk and Reward)
Konsep risk and reward adalah inti dari setiap investasi. Semakin tinggi potensi imbal hasil, semakin besar pula risikonya. Evaluasi investasi syariah ini membantu Anda menentukan apakah risiko yang kamu ambil sepadan dengan hasilnya.
Misalnya, Anda berinvestasi di saham dengan tujuan membeli kendaraan akhir tahun. Namun, karena kondisi ekonomi global, pasar saham melemah. Dalam evaluasi kuartalan, Anda bisa meninjau kembali apakah masih relevan menahan saham tersebut atau lebih baik dialihkan ke sukuk yang lebih stabil.
Baca juga: Cuan Berkah! 5 Keunggulan LBS Urun Dana untuk Investasi Maksimal!
Dengan melihat risk and reward tiap kuartal, Anda bisa mengatur strategi lebih adaptif, sesuai perkembangan pasar.
4. Pantau Kinerja Emiten dan Berita Pasar
Portofolio investasi sangat bergantung pada kondisi emiten (perusahaan) dan sentimen pasar. Oleh karena itu, penting untuk memantau berita, laporan keuangan, serta perubahan regulasi yang bisa berdampak pada nilai aset Anda.
Evaluasi setiap kuartal memudahkan Anda mengikuti perubahan besar, seperti merger, restrukturisasi, atau peluncuran produk baru dari perusahaan tempat Anda berinvestasi. Ini berlaku baik untuk saham konvensional maupun saham syariah, serta sukuk.
5. Evaluasi dengan Kepala Dingin, Jangan Emosi
Jangan ambil keputusan investasi hanya karena panik atau FOMO (fear of missing out). Ketika pasar bergerak ekstrem, IHSG anjlok dan lain sebagainya. Evaluasi portofolio investasi dengan kepala dingin. Lihat data, bukan asumsi.
Jika dalam laporan kuartal portofolio Anda merah, jangan buru-buru pindah semua ke instrumen konservatif. Sebaliknya, jika tiba-tiba untung besar, jangan langsung euforia dan over-buy. Sikap tenang dan rasional adalah fondasi investor sukses, termasuk dalam praktik investasi syariah yang menekankan prinsip kehati-hatian.
6. Tinjau Ulang Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah cara melindungi portofolio dari gejolak pasar. Dalam evaluasi per kuartal, periksa apakah alokasi aset Anda masih sesuai dengan strategi awal.
Apakah Anda terlalu berat di saham? Apakah Anda punya cukup proteksi dari instrumen berbasis sukuk atau reksa dana syariah? Atau apakah seluruh dana Anda terlalu konservatif hingga return-nya minim?
Evaluasi diversifikasi secara berkala membantu Anda menyeimbangkan portofolio sesuai profil risiko dan fase hidup saat ini.
7. Perbarui Tujuan Investasi Sesuai Fase Kehidupan
Akhir tahun adalah waktu yang tepat untuk meninjau ulang tujuan keuangan. Apakah Anda masih mengejar dana untuk membeli rumah, atau kini berfokus pada dana pendidikan? Mungkin Anda ingin mulai menabung untuk naik haji?
Evaluasi ini penting karena strategi investasi harus sejalan dengan perubahan prioritas. Misalnya, jika sebelumnya Anda lebih agresif di saham, sekarang Anda bisa menambahkan sukuk atau reksa dana sebagai stabilisator portofolio.
Baca juga: Cair Bos! 7 Trik Jitu Investasi di Securities Crowdfunding Agar Makin Cuan!
Evaluasi portofolio idealnya dilakukan setiap kuartal, dan secara menyeluruh. Dengan langkah-langkah di atas, Anda bisa memastikan bahwa investasi baik itu saham, sukuk, maupun investasi syariah lainnya supaya tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan finansial.
Dan jika Anda sedang mencari solusi investasi yang amanah, produktif, dan langsung menyentuh sektor usaha, LBS Urun Dana bisa jadi pilihan utama untuk memulai langkah baru dalam berinvestasi. Mulai investasi halal disini!