investasi

calendar_today

16 September 2025

Gaspol! 5 Profil Risiko Investasi, Peta Jalan Biar Investasi Sampai Tujuan!

Investasi bukan hanya soal menaruh modal lalu menunggu hasil, tetapi juga tentang keberanian menghadapi ketidakpastian. Setiap pilihan instrumen selalu membawa peluang sekaligus risiko, sehingga yang membedakan tiap investor adalah bagaimana ia menyikapi potensi itu. Ada yang memilih aman di jalur stabil, ada pula yang siap menantang gejolak demi imbal hasil besar.

Di sinilah pentingnya memahami profil risiko investasi. Sebab, mengenali batas aman diri sendiri akan membantu investor melangkah dengan bijak, tanpa tergelincir oleh keputusan tergesa-gesa. Untuk itu, mari kita simak bersama apa yang dimaksud dengan profil risiko dan mengapa hal ini menjadi fondasi penting dalam setiap perjalanan investasi.

Apa Itu Profil Risiko? 

Dalam dunia investasi, keberanian dan kehati-hatian selalu berjalan berdampingan. Ada investor yang melangkah tenang, menjaga modalnya tetap aman di instrumen stabil. Ada pula yang memilih gas pol, mengejar cuan tinggi meski jalannya penuh risiko. Semua pilihan sah, asalkan sesuai dengan karakter dan kapasitas masing-masing. Itulah yang dikenal sebagai profil resiko.

Menurut Nurhaliza dalam Ainun Jariyah (2023) dalam penelitian berjudul “Pengaruh Profil Risiko Investor Terhadap Keputusan Investasi”, profil resiko merupakan proses untuk mengidentifikasi tingkat toleransi dan preferensi risiko dari seorang investor. Setiap orang memiliki ciri khas dalam menilai potensi kerugian sekaligus imbal hasil yang diharapkan.

Baca juga: Jebret! 6 Investasi Halal Murah Meriah, Trik Gacor Bikin Pemula Auto Suhu!

Karena itu, mengenali profil resiko investasi adalah senjata utama sebelum menentukan strategi maupun instrumen yang tepat. Faktor-faktor seperti usia, pendapatan, dan tujuan keuangan juga berpengaruh besar dalam pembentukan profil ini. Bahkan, menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 44/POJK.05/2020, risiko diartikan sebagai potensi kerugian yang bisa atau sulit dikendalikan akibat terjadinya peristiwa tertentu.

Memahami seberapa besar toleransi risiko akan membantu setiap investor menempatkan modalnya di jalur yang sesuai dan sejalan dengan target keuangan jangka pendek maupun panjang.

Tipe Profil Risiko Investor 

Setiap orang yang terjun ke dunia investasi membawa gaya, naluri, dan latar belakang masing-masing. Tidak ada satu pola yang bisa dipaksakan, sebab usia, penghasilan, tujuan finansial, hingga pengalaman berperan besar membentuk cara seseorang menilai risiko. 

Karena itu, memahami profil resiko investasi sejak awal menjadi langkah krusial agar arah yang ditempuh bukan hanya aman, tetapi juga sejalan dengan visi keuangan pribadi. Ada lima tipe utama yang kerap ditemui di kalangan investor:

1. Sangat Konservatif

Tipe ini dihuni oleh mereka yang menomorsatukan keamanan modal di atas segalanya. Karakternya cenderung sangat berhati-hati, penuh pertimbangan, bahkan defensif. Stabilitas menjadi pegangan utama, sementara peluang keuntungan besar bukanlah prioritas.

2. Konservatif

Profil konservatif lebih fleksibel, namun tetap mengutamakan kewaspadaan. Mereka masih bisa menerima fluktuasi kecil, tapi menghindari guncangan besar. Tujuan utamanya adalah kestabilan pendapatan yang konsisten, sehingga sering ditemui pada investor jangka pendek atau mereka yang mendekati masa pensiun.

3. Moderat

Profil moderat menempati jalur tengah. Karakternya cukup berani menanggung risiko, tapi tetap menjaga keseimbangan agar tidak kebablasan. Fokus mereka adalah pertumbuhan modal jangka menengah hingga panjang, dengan tetap menempatkan kontrol terhadap kerugian.

4. Agresif

Investor agresif dikenal berani, tahan banting, dan visioner. Mereka siap menghadapi gejolak pasar demi peluang pertumbuhan maksimal. Fluktuasi tajam bukan dianggap ancaman, melainkan bagian dari perjalanan panjang menuju hasil besar.

5. Spekulatif

Profil ini adalah yang paling ekstrem. Karakternya oportunis, cepat mengambil keputusan, dan tidak gentar menghadapi volatilitas tinggi. Orientasinya jelas: keuntungan besar dalam waktu singkat, meski risikonya bisa sama besar.

Jenis Investasi Sesuai Profil Risiko

Setelah mengenali karakter masing-masing, langkah berikutnya adalah mencocokkan profil risiko dengan jenis investasi yang tepat. Sebab, tidak semua instrumen cocok untuk semua orang. Ada yang lebih pas untuk si hati-hati, ada pula yang memang dirancang bagi pencari cuan besar meski harus menanggung risiko tinggi.

1. Sangat Konservatif

Investor yang berada di level ini umumnya mengutamakan rasa aman total. Instrumen berisiko rendah adalah pilihan utama. Fokusnya ada pada perlindungan modal, meski imbal hasil relatif kecil.

Contoh instrumen: emas, deposito syariah, sukuk ritel, sukuk negara

2. Konservatif

Profil ini mulai memberi ruang pada fluktuasi kecil, tetapi masih enggan menghadapi gejolak besar. Pendapatan stabil tetap jadi prioritas.

Contoh instrumen: reksadana syariah, sukuk korporasi dengan rating tinggi, sukuk negara.

3. Moderat

Investor moderat mencari keseimbangan. Ada porsi untuk stabilitas, tapi juga menaruh sebagian dana pada instrumen bertumbuh. Sedangkan untuk investor yang tertarik pada investasi syariah, menaruh dana mereka ke efek dari penerbit halal bebas riba. 

Contoh instrumen: reksadana campuran, saham, sukuk ritel.

4. Agresif

Berani ambil risiko lebih besar demi potensi pertumbuhan modal maksimal. Fluktuasi dianggap bagian dari strategi.

Contoh instrumen: saham sektor potensial (energi, teknologi), reksadana dan saham syariah. 

Baca juga: Antum Muslim? 8 Cara Pilih Aplikasi Investasi Halal, Cuan Berkah Dalam Genggaman!

5. Spekulatif

Tipe ini bermain di area berisiko tinggi demi imbal hasil super. Keputusan biasanya cepat, orientasi keuntungan jangka pendek.

Contoh instrumen: saham spekulatif, emas dan sukuk. 

Profil risiko membantu setiap investor memilih jalur yang paling sesuai dengan kapasitas dan visi finansialnya. Dengan memahami karakter diri, keputusan investasi menjadi lebih terarah, aman, dan berkelanjutan.

Kini saatnya melangkah ke investasi halal. Melalui LBS Urun Dana, platform securities crowdfunding yang amanah dan diawasi OJK, Anda bisa menanamkan modal di sukuk maupun saham dari perusahaan halal dan padat karya. Lebih dari 12,7 ribu investor telah bergabung dan merasakan manfaatnya. Pertanyaannya sederhana, kapan Anda akan menyalakan cahaya investasi halal Anda sendiri? Mulai disini!

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) POJK Nomor 17 tahun 2025 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 75, kami menyatakan bahwa :

  • “OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERSETUJUAN TERHADAP PENERBIT DAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.”
  • “INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.”; dan
  • “PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.”

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2022 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID