artikel
24 April 2025
Naik Kelas! 10 Peluang dan Cara Pembiayaan Syariah Bantu Bisnis Digital Melesat
Di tengah transformasi ekonomi global, Indonesia menunjukkan taji sebagai raksasa ekonomi digital Asia Tenggara. Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai 90 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.420 triliun. Potensi yang besar bagi bisnis dan pembiayaan syariah.
Merujuk dari Good News From Indonesia, angka ini mencerminkan pertumbuhan 13% dari tahun sebelumnya, memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar dengan GMV terbesar di kawasan.
Pendorong utamanya adalah sektor e-commerce, dengan nilai transaksi mencapai 65 miliar dollar AS, dipacu oleh tren live shopping dan video commerce yang kini menyumbang hingga 20% dari total transaksi digital.
Tak hanya e-commerce, sektor layanan keuangan digital juga melesat. Menurut laporan yang sama, sektor ini mencatatkan Gross Transaction Value (GTV) sebesar 404 miliar dollar AS di Asia Tenggara.
Baca juga: Utang Mencekik! 4 Jenis Pembiayaan Syariah Agar Bisnis Makin Melesat!
Pertumbuhan pesat ini membuka jalan bagi integrasi teknologi ke dalam skema pembiayaan syariah, seperti proses pengajuan modal yang serba digital, verifikasi usaha melalui dokumen daring dan distribusi hasil usaha dan laporan keuangan secara transparan.
Peluang Bisnis di Era Digital
Transformasi digital telah membuka berbagai peluang bisnis baru di Indonesia. Berikut adalah beberapa peluang bisnis digital yang bisa menjadi rujukan, serta dikembangkan di Tanah Air:
1. E-commerce dan Marketplace
E-commerce tetap menjadi sektor utama dalam ekonomi digital Indonesia. Menurut riset dari Databoks (Katadata) dan iPrice Insights marketplace menyumbang sebagian besar transaksi e-commerce B2C (business to consumer) di Indonesia. Tentunya ini dapat menjadi peluang untuk jualan online melalui produk fashion, kuliner hingga kebutuhan rumah tangga.
2. Dropshipping dan Reseller
Model bisnis ini memungkinkan pelaku usaha menjual produk tanpa harus menyimpan stok. Dengan modal minim, UMKM dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk menjual berbagai produk.
Baca juga: Anti Bangkrut! 7 Kiat Jitu Kelola Pembiayaan Syariah untuk Bisnis Naik Kelas!
3. Affiliate Marketing
Program afiliasi seperti TikTok Affiliate dan Shopee Affiliate memberikan peluang bagi individu untuk mendapatkan komisi dengan mempromosikan produk melalui tautan khusus.
4. Konsultan Digital dan Pemasaran Online
Dengan meningkatnya kebutuhan bisnis akan kehadiran digital, jasa konsultan digital marketing menjadi sangat dibutuhkan. Pelaku usaha dapat menawarkan layanan seperti SEO, manajemen media sosial, dan strategi pemasaran online.
5. Kreator Konten dan Influencer
Platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok membuka peluang bagi individu untuk menjadi kreator konten. Pendapatan dapat diperoleh melalui iklan, sponsor, dan penjualan produk.
6. E-Learning dan Kursus Online
Permintaan akan pembelajaran online meningkat pesat. Membuka kursus online dalam bidang tertentu dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil.
Cara Pembiayaan Syariah Bantu Bisnis Melesat
Transformasi digital mengubah cara bisnis beroperasi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Namun, untuk menangkap peluang tersebut, pelaku usaha khususnya UKM harus memiliki modal yang cukup dan sistem keuangan yang kuat. Berikut sejumlah cara pembiayaan syariah bantu bisnis melesat.
1. Akses Modal Halal di Tengah Lonjakan Digitalisasi
Pembiayaan syariah hadir memberikan solusi tanpa riba, dengan akad-akad seperti Musyarakah (patungan modal), Mudharabah (bagi hasil), dan Murabahah (jual beli margin). Berbeda dengan pinjaman konvensional, skema ini berbasis kemitraan, bukan utang. Ini penting bagi UKM yang ingin menjaga kelangsungan bisnis tanpa tekanan bunga yang mencekik.
2. Pembiayaan Syariah Mudah dan Beragam
Digitalisasi juga menjangkau sektor keuangan syariah. Kini, pelaku usaha bisa mengakses pembiayaan syariah secara online melalui securities crowdfunding. Di platform securities crowdfunding, tersebut pendanaan syariah dari investor retail melalui sukuk adalah surat berharga syariah berbasis proyek dan usaha. Sedangkan saham adalah bukti kepemilikan atau penyertaan modal.
3. Bisnis yang Berdaya dan Berkah
Era digital tak hanya bicara efisiensi, tapi juga value. Konsumen kini semakin sadar pentingnya produk dan usaha yang halal, jujur, dan beretika. Dengan pembiayaan syariah, pelaku usaha dapat menjaga integritas finansial, menarik segmen pasar Muslim dan membangun kepercayaan yang lebih kuat.
Baca juga: Halal dan Berkah! Kenali Dana Syariah dan Manfaatnya bagi Pelaku Usaha
4. Mendukung Scale-Up Bisnis Digital
Dengan pembiayaan syariah yang didapat, pelaku usaha dapat membangun bisnis digital mereka dengan maksimal. Pendanaan yang diperoleh dapat digunakan dapat menambah inventori untuk penjualan online, mengikuti tren live shopping dan video commerce dan membayar digital ads untuk menjangkau pasar lebih luas. Pastikan hal tersebut sesuai dalam akad supaya lebih transparan dan berkeadilan.
Pembiayaan syariah dapat menjadi kunci percepatan pertumbuhan bisnis digital, khususnya bagi UKM yang ingin berkembang tanpa riba. Dengan sistem bagi hasil dan akad yang adil, pelaku usaha bisa fokus mengembangkan produk dan layanan tanpa tekanan bunga.
Jika Anda punya usaha baru atau ingin scale-up, ajukan pendanaan syariah sekarang! Wujudkan mimpi usaha secara halal dan berkah!