investasi

calendar_today

12 Februari 2025

Apa Itu Divestasi? Metode dan Dampaknya untuk Optimalkan Aset Anda

Divestasi adalah langkah strategis untuk mengalihkan atau menjual aset guna mencapai tujuan keuangan tertentu. Langkah ini bisa dilakukan oleh individu maupun organisasi, mulai dari menjual properti hingga melepas investasi dalam bentuk saham.

Tujuan divestasi beragam, seperti mendapatkan dana segar, mengurangi risiko, atau fokus pada investasi yang lebih menguntungkan. Lalu, apa sebenarnya divestasi itu? Bagaimana metode dan dampaknya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu Divestasi?

Sebelum melakukan divestasi, penting untuk memahami konsep dan tujuan di balik langkah strategis ini. Menurut Corporate Finance Institute, divestasi adalah pelepasan aset atau unit bisnis yang dapat dilakukan melalui penjualan, pertukaran, penutupan, atau bahkan kebangkrutan. 

Dijelaskan bahwa divestasi bisa berupa pelepasan sebagian atau seluruh aset, tergantung pada alasan manajemen dalam menjual atau melikuidasi sumber daya bisnisnya. Divestasi juga dapat diartikan sebagai pengurangan sejumlah aset untuk mendapatkan keuntungan lebih tinggi. 

Baca juga: Jangan Bingung! Ini Cara Kerja Investasi untuk Keuntungan Jangka Panjang

Salah satu caranya adalah dengan menarik aset saat harga di pasar sedang tinggi. Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan pengelolaan investasi. Dalam dunia bisnis, divestasi tidak hanya berfungsi untuk mengoptimalkan keuangan, tetapi juga mendorong inovasi perusahaan. Sederhananya, strategi divestasi adalah manuver dalam investasi dan bisnis untuk menarik aset demi mendapatkan profit yang lebih besar.

Perbedaan Divestasi dan Investasi 

Divestasi dan investasi adalah dua konsep keuangan yang saling berlawanan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Divestasi adalah proses menjual atau melepaskan aset atau saham yang dimiliki perusahaan atau individu. 

Sedangkan investasi adalah penanaman modal dalam bentuk aset atau saham dengan harapan mendapat keuntungan di masa depan. Perbedaan utamanya, investasi menambah aset, sementara divestasi melepas aset.

Tujuan Divestasi

Secara umum, divestasi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dengan menarik atau menjual aset. Namun, ada beberapa alasan penting lainnya mengapa divestasi menjadi pilihan strategis bagi investor dan perusahaan, seperti:

1. Mengurangi Biaya Operasional

Divestasi bisa membantu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu akibat terlalu banyak aset. Misalnya, biaya perawatan, pajak, atau biaya operasional lainnya yang bisa membebani keuangan. Dengan melepas aset yang kurang produktif, perusahaan bisa lebih fokus pada aset yang lebih menguntungkan.

2. Menghindari Potensi Kerugian

Tidak semua investasi menghasilkan keuntungan. Jika aset diprediksi mengalami penurunan nilai atau bahkan merugi, divestasi bisa menjadi langkah bijak untuk meminimalkan kerugian. Dengan demikian, investor bisa mengalokasikan dana ke investasi yang lebih potensial.

3. Strategi Efisiensi Jangka Panjang

Terkadang, menjual sebagian aset adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai efisiensi jangka panjang. Ini bisa menjadi strategi untuk memperkuat portofolio investasi secara keseluruhan. Meski begitu, sebelum mengambil keputusan divestasi, investor perlu melakukan perhitungan matang untuk memahami risiko yang mungkin dihadapi.

Metode Divestasi

Ada beberapa cara untuk melakukan divestasi guna memperoleh keuntungan lebih dari penarikan aset. Berikut ini beberapa metodenya:

1. Direct Selling

Metode ini adalah yang paling sederhana dan sering digunakan. Investor atau perusahaan menjual aset secara langsung, seperti saham, unit bisnis, atau properti. Penjualan ini bisa dilakukan ke pembeli individu atau perusahaan lain yang tertarik untuk mengakuisisi aset tersebut.

2. Carve Out

Dalam metode carve out, perusahaan induk melepaskan salah satu unit usahanya untuk menjadi entitas mandiri. Entitas baru ini tidak lagi terkait dengan perusahaan induk dan dapat menawarkan sahamnya ke publik. Agar sukses, unit bisnis yang dilepaskan harus memiliki kemampuan berdiri sendiri dan strategi branding yang kuat.

3. Spin Off

Spin off adalah metode di mana sebuah divisi dipisahkan menjadi entitas baru namun masih berhubungan dengan perusahaan induk. Bedanya dengan carve out, dalam spin off, keuntungan yang diperoleh bukan dalam bentuk uang tunai, melainkan efisiensi operasional dan biaya.

4. Tracking Stock

Melalui metode tracking stock, perusahaan menerbitkan saham yang nilainya terkait dengan kinerja unit bisnis tertentu. Meskipun unit tersebut dipisahkan secara finansial, kepemilikannya masih di bawah kendali perusahaan induk. Metode ini memungkinkan investor untuk berinvestasi secara spesifik pada bagian perusahaan yang lebih menguntungkan tanpa sepenuhnya memisahkannya dari induk.

Dampak Divestasi 

Divestasi adalah strategi penting yang perlu dipertimbangkan dengan matang karena dapat membawa dampak signifikan bagi investor. Berikut beberapa dampak divestasi yang sebaiknya dipahami sebelum mengambil keputusan:

1. Dana Investasi Kembali dalam Bentuk Tunai

Saat investor melepaskan aset yang dimilikinya, dana dari investasi tersebut akan kembali dalam bentuk tunai. Uang ini bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi di instrumen lain seperti emas yang lebih menguntungkan. Misalnya, Anda menjual saham ketika harganya sedang tinggi. Dana hasil penjualan tersebut kemudian digunakan untuk membeli emas yang dikenal tahan inflasi dan cenderung naik nilainya dari waktu ke waktu.

2. Kehilangan Hak Kepemilikan

Salah satu konsekuensi dari divestasi adalah hilangnya hak kepemilikan atas perusahaan terkait. Ketika investor menjual saham yang dimilikinya, otomatis hak suara dan kendali atas perusahaan tersebut juga hilang.

3. Pendapatan Pasif Berkurang

Karena tidak lagi memiliki saham, investor juga tidak lagi menerima dividen dari perusahaan tersebut. Artinya, sumber penghasilan pasif yang rutin diterima sebelumnya akan berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya.

4. Pengalihan Aset untuk Investasi Lain

Dana hasil divestasi dapat digunakan untuk peluang ide bisnis atau investasi lain yang lebih menguntungkan. Misalnya, menggunakan uang tersebut untuk membuka usaha minuman kekinian yang sedang tren. Dengan begitu, investor tetap bisa memutar uang dan menghasilkan keuntungan dari sumber yang berbeda.

Baca juga: Buat Uang Anda Bertambah! Pahami Apa Itu Investasi dan Keuntungannya

Meskipun potensi keuntungannya besar, divestasi perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang agar tidak menimbulkan kerugian di kemudian hari. Di sisi lain, investasi terutama investasi syariah bisa menjadi alternatif yang berkelanjutan untuk memperoleh keuntungan sekaligus keberkahan. 

Dengan prinsip yang sesuai dengan syariah, investasi ini tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga pada nilai etis dan keberlanjutan jangka panjang. LBS Urun Dana tersedia pilihan investasi syariah yakni sukuk dan saham dari penerbit yang sesuai syariat dan proyeksi ROI hingga 20%. Jangan ragu! Cek disini untuk memulai investasi halal #KarenaTransaksiHalalItuDisini. 

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID