investasi

calendar_today

2 Mei 2025

Awas Boncos! 5 Kesalahan Investasi yang Bikin Nangis di Akhir Bulan

Anda mungkin sudah mulai berinvestasi entah itu saham, sukuk dan reksadana tapi justru sering merasa ragu setiap melihat portofolio turun. Atau mungkin Anda pernah ikut tren investasi tertentu hanya karena viral di media sosial, tanpa tahu apakah itu cocok dengan tujuan keuangan Anda. 

Investasi adalah proses menumbuhkan dana secara bertahap demi mencapai tujuan finansial. Namun jika dilakukan tanpa pemahaman dan strategi yang benar, investasi bisa berubah dari peluang menjadi jebakan. Mari membahas beberapa kesalahan yang sering terjadi investasi dan sebaiknya Anda hindari agar tidak terjebak. 

Bahaya Salah Paham Tentang Investasi

Salah satu jebakan paling umum adalah anggapan bahwa investasi adalah jalan pintas untuk cepat kaya. Padahal, pada dasarnya investasi adalah proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan perhitungan matang. Kesalahpahaman ini membuat banyak orang mengambil keputusan tanpa riset atau ikut-ikutan tren semata.

Tidak sedikit juga yang berpikir bahwa investasi hanya untuk orang kaya, atau bahwa semua produk investasi itu aman selama banyak orang ikut. Cara pandang seperti ini bisa sangat membahayakan karena membuat seseorang, tidak melihat aspek risiko dan kecocokan profil keuangan pribadi.

5 Kesalahan dalam Investasi 

Berikut adalah 5 kesalahan umum dalam investasi sukuk dan lainnya yang sebaiknya Anda hindari agar langkah keuangan tetap aman, terarah, dan berkah: 

1. Tidak Memahami Produk Investasi yang Dipilih

Salah satu kesalahan paling fatal adalah memilih produk hanya karena tergiur return tinggi, tanpa memahami cara kerjanya. Banyak orang berinvestasi di saham, sukuk, atau reksadana tanpa tahu apa yang membedakan ketiganya. 

Baca juga: Anti Resesi! Ini 7 Alasan Saham Syariah Makin berjaya di Masa Krisis!

Setiap produk memiliki karakteristik, potensi imbal hasil, dan risiko masing-masing. Jika Anda tidak tahu ke mana dana Anda dialirkan, maka risiko kerugian akan semakin besar. Pastikan Anda selalu membaca prospektus dan memahami dasar produk sebelum berinvestasi.

2. Mengabaikan Tujuan Keuangan

Investasi tanpa tujuan adalah seperti naik kapal tanpa kompas. Anda mungkin tetap melaju, tapi tidak tahu kemana akan berakhir. 

Apakah tujuan Anda menyiapkan dana pendidikan anak, dana pensiun, dana darurat, atau membeli rumah dalam 10 tahun ke depan? Dengan tujuan yang jelas, Anda bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dari segi risiko, jangka waktu, dan likuiditas. Tanpa tujuan, Anda mudah terombang-ambing oleh tren pasar.

3. Terlalu Emosional dalam Mengambil Keputusan

Banyak investor gagal bukan karena instrumen yang salah, tapi karena keputusan yang emosional. 

Saat pasar anjlok, Anda mungkin panik dan menjual aset dengan harga rendah. Sebaliknya, ketika pasar naik, Anda bisa terlalu percaya diri dan all-in tanpa analisis. 

Baca juga: Cuan Halal! 10 Alasan Investasi Syariah Bikin Keuangan Lebih Terkelola!

Padahal, naik turunnya pasar adalah hal yang wajar. Kunci investasi yang sukses adalah tetap tenang, konsisten dengan strategi, dan tidak terburu-buru.

4. Menaruh Semua Dana di Satu Instrumen

Diversifikasi adalah prinsip dasar dalam mengelola risiko investasi. Menaruh seluruh dana pada satu instrumen, apalagi yang belum jelas legalitas dan kehalalannya, sangat berisiko. 

Bayangkan jika satu-satunya produk yang Anda pegang ternyata gagal bayar atau nilainya jatuh drastis. Sebar investasi Anda ke beberapa jenis aset yang berbeda dan pastikan sesuai dengan profil risiko Anda baik itu konservatif, moderat, atau agresif.

5. Mengabaikan Prinsip Syariah (Bagi Muslim)

Bagi investor Muslim, penting untuk tidak hanya fokus pada keuntungan, tapi juga memastikan bahwa investasi yang dipilih sesuai dengan prinsip syariah. Hindari produk yang mengandung unsur riba, spekulasi berlebihan (gharar), dan ketidakjelasan. 

Saat ini, ada banyak pilihan investasi seperti sukuk dan saham yang bisa menjadi alternatif aman, halal, dan menguntungkan. Investasi adalah bukan hanya tentang profit, tapi juga keberkahan.

Baca juga: Awas Terjebak! Pahami 10 Risiko Investasi Sukuk dan Cara Mengatasinya

Jika Anda ingin memulai investasi nyaman, berkah sekaligus membantu pertumbuhan usaha riil, kunjungi LBS Urun Dana. Temukan berbagai peluang investasi halal yang amanah dan transparan. Mulai investasi sekarang

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID