artikel
7 Mei 2025
Anti Bangkrut! 7 Jurus Tingkatkan Literasi Keuangan Agar Bisnis Gak Ambyar
Menjalankan bisnis tidak hanya soal produk atau pemasaran. Pengusaha juga wajib memahami dasar-dasar literasi keuangan. Tanpa pemahaman yang memadai, keputusan bisnis bisa berisiko dan berujung pada kegagalan yang sebenarnya bisa dicegah.
Sayangnya, banyak pelaku usaha kecil hingga menengah masih mengabaikan pentingnya mengelola keuangan secara profesional. Mereka sering fokus pada omzet, tetapi lupa mencatat pengeluaran, merencanakan anggaran, atau menyiapkan strategi pertumbuhan.
Menurut Survei OJK tahun 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 65,43%. Artinya, hampir separuh masyarakat termasuk pengusaha belum memahami produk dan pengelolaan keuangan yang benar. Kurangnya literasi ini bisa berdampak serius pada keberlangsungan bisnis dan kesejahteraan pribadi pelaku usaha.
Apa Itu Literasi Keuangan?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan adalah pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat.
Baca juga: Halal dan Berkah! Kenali Dana Syariah dan Manfaatnya bagi Pelaku Usaha
Bagi pengusaha, literasi keuangan membantu menata cash flow, mengelola utang, serta memperluas usaha dengan strategi keuangan sehat. Kemampuan ini juga mencakup pengetahuan soal produk keuangan seperti asuransi hingga pendanaan syariah atau dana syariah dengan sukuk dan saham. Literasi keuangan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis yang sehat.
Bahaya Pengusaha Tidak Tahu Literasi Keuangan
Pengusaha tanpa literasi keuangan cenderung menyatukan uang pribadi dan uang usaha. Akibatnya, keuangan bisnis sulit dikontrol dan rawan mengalami kebocoran.
Kurangnya pencatatan juga membuat mereka tidak tahu kondisi keuangan usaha secara akurat. Ketika bisnis mengalami tekanan, mereka tidak tahu cara mengelola beban atau menyusun ulang strategi.
Baca juga: Adil dan Berkah! Mengenal Sukuk Musyarakah dan Keuntungannya!
Banyak juga yang asal terima pendanaan tanpa memahami model bagi hasil atau risiko hukum. Lebih fatal lagi, sebagian pengusaha tergoda investasi tinggi imbal hasil tanpa melihat skema dan legalitasnya.Inilah mengapa literasi keuangan sangat penting dalam membangun bisnis berkelanjutan.
Strategi Tingkatkan Literasi Keuangan untuk Pengusaha
Dengan pemahaman yang baik, pengusaha bisa mengelola arus kas, memahami utang, dan merancang pertumbuhan usaha secara sehat.
Mereka juga dapat memilih instrumen dana syariah seperti sukuk, saham dengan skema securities crowdfunding yang tepat dan sesuai prinsip syariah. Berikut ini 7 strategi praktis yang bisa dilakukan pengusaha untuk meningkatkan literasi keuangannya.
1. Ikuti Pelatihan dan Workshop Keuangan
Banyak lembaga keuangan dan komunitas bisnis mengadakan kelas manajemen keuangan secara berkala. Ikuti pelatihan yang membahas topik laporan keuangan, neraca, arus kas, dan rasio profitabilitas.
2. Pelajari Dasar-Dasar Akuntansi Bisnis
Tidak perlu menjadi akuntan. Cukup pahami bagaimana dasar-dasar akuntansi bisnis seperti mencatat pemasukan, pengeluaran, dan menghitung laba bersih usaha Anda.
3. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Bisnis
Gunakan rekening terpisah agar arus kas usaha bisa dipantau secara objektif dan tidak tercampur konsumsi pribadi. Langkah ini juga memudahkan saat membuat laporan keuangan bulanan.
Baca juga: Awas Boncos! Kuasai 7 Cara Literasi Keuangan Biar Investasi Tetap Aman!
4. Pahami Pilihan Pendanaan seperti Securities Crowdfunding
Tersedia banyak pilihan pendanaan yang bisa diakses, salah satunya securities crowdfunding. Adapun securities crowdfunding adalah solusi pendanaan modern dan dana syariah tanpa riba.
Melalui skema ini, pengusaha bisa menerbitkan sukuk atau saham secara legal dan terdaftar di OJK. Dengan memahami sistem ini, pengusaha bisa tumbuh tanpa tergantung pada pinjaman berbunga tinggi.
5. Konsultasi dengan Perencana Keuangan
Bekerja sama dengan financial planner atau perencana keuangan membuat pengusaha bisa menyusun strategi investasi dan pengelolaan risiko. Diskusikan hal-hal penting seperti manajemen pajak dan diversifikasi aset usaha, untuk usaha Anda.
6. Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Lakukan audit internal setiap bulan atau kuartal, dan per tahun. Lakukan perbandingan antara rencana dan realisasi agar bisa mengambil keputusan bisnis yang lebih tepat.
7. Edukasi Diri Lewat Buku dan Konten Digital
Gunakan media sosial dan kanal YouTube sebagai sarana belajar. Banyak konten berkualitas yang membahas literasi keuangan, sukuk, dan saham secara praktis untuk pengusaha.
Literasi keuangan bukan hanya untuk investor, tapi kebutuhan utama pengusaha yang ingin bisnisnya bertahan dan berkembang.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham Syariah, Investasi Menguntungkan dan Berkah
Dengan memahami strategi keuangan, pengusaha bisa mengambil keputusan lebih bijak dan membuka akses pendanaan halal seperti securities crowdfunding. Kini meraih pendanaan syariah semakin mudah dengan LBS Urun Dana.
Securities crowdfunding terpercaya, yang memberi kesempatan pendanaan hingga Rp10 miliar. Ajukan sekarang dan tingkatkan literasi keuangan demi usaha lebih sehat dan berkah.