artikel

calendar_today

13 Maret 2025

Awas Boncos! Kuasai 7 Cara Literasi Keuangan Biar Investasi Tetap Aman!

Literasi keuangan adalah keterampilan dasar yang wajib dimiliki oleh setiap investor pemula agar dapat mengelola investasi dengan bijak dan menghindari risiko yang tidak perlu. Literasi keuangan adalah pemahaman tentang konsep keuangan, termasuk cara mengatur keuangan pribadi, memahami instrumen investasi, serta mengelola risiko dan keuntungan. 

Pentingnya literasi keuangan dalam investasi tidak dapat diabaikan, karena pemahaman yang minim dapat menyebabkan kesalahan dalam mengalokasikan dana dan memilih instrumen yang tidak sesuai dengan profil risiko. Oleh karena itu, literasi keuangan bukan sekadar tambahan, melainkan kunci utama dalam membangun strategi investasi yang berkelanjutan dan sukses.

Apa Itu Literasi Keuangan? 

Pertama-tama kita harus memahami konsep dasar dari literasi keuangan. Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang dalam mengelola dan memanfaatkan keuangan dengan bijak. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), literasi keuangan mencakup pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap serta perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk meraih kesejahteraan keuangan masyarakat. 

Baca juga: 5 Konsep Literasi Keuangan untuk Pengusaha Pemula, Biar Gak Tersesat!

Komponen utama literasi keuangan mencakup pengelolaan uang, investasi, proteksi, dan perencanaan keuangan. Kurangnya pemahaman dalam aspek-aspek ini dapat berdampak negatif pada keputusan investasi, seperti terjebak dalam investasi bodong, kesulitan mengelola risiko, atau bahkan mengalami kebangkrutan akibat keputusan yang kurang matang. Oleh karena itu, meningkatkan literasi keuangan menjadi langkah krusial dalam mencapai kestabilan dan kesuksesan finansial.

Tingkat Literasi Keuangan 

Untuk memahami literasi keuangan lebih dalam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagi tingkat pemahaman masyarakat Indonesia ke dalam empat kategori berdasarkan survei tahun 2013. Hasil survei ini memberikan gambaran tentang seberapa baik masyarakat mengenal serta memanfaatkan produk dan layanan keuangan.

1. Well Literate (21,84%) 

Kelompok ini memiliki pemahaman yang mendalam tentang lembaga jasa keuangan serta produk yang ditawarkan. Mereka tidak hanya mengetahui keberadaan produk keuangan, tetapi juga memahami fitur, manfaat, risiko, serta hak dan kewajiban sebagai pengguna.

2. Sufficient Literate (75,69%)

Di tingkat ini, masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup mengenai produk dan layanan keuangan, termasuk manfaat dan risikonya. Namun, pemahaman mereka masih bersifat mendasar dan belum sepenuhnya mendalam.

3. Less Literate (2,06%)

Kelompok ini hanya mengetahui keberadaan lembaga dan produk jasa keuangan, tetapi tidak memahami lebih jauh tentang fitur, manfaat, risiko, maupun hak dan kewajibannya.

4. Not Literate (0,41%)

Ini adalah kelompok dengan tingkat pemahaman paling rendah. Mereka tidak memiliki pengetahuan, keyakinan, atau keterampilan dalam menggunakan produk dan layanan keuangan.

Menurut data OJK, indeks literasi keuangan Indonesia pada 2024 mencapai 65,43%, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, indeks literasi keuangan pada 2022 hanya sebesar 49,68%, sementara pada 2019, 2016, dan 2013 masing-masing tercatat sebesar 38,03%, 29,70%, dan 21,84%.

5 Alasan Mengapa Literasi Keuangan Penting Bagi Pemula

Literasi keuangan membantu investor mengambil keputusan yang cerdas, menghindari risiko, dan memanfaatkan peluang dengan lebih baik. Tanpa pemahaman yang cukup, investasi bisa berisiko tinggi. Berikut 5 alasan mengapa literasi keuangan sangat penting bagi investor pemula. 

1. Membantu Memilih Instrumen Investasi yang Tepat

Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda. Dengan literasi keuangan yang baik, investor dapat memahami perbedaan antara sukuk, saham, obligasi, reksa dana dan lain sebagainya sehingga dapat memilih yang paling sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risikonya.

2. Mengurangi Risiko Kerugian

Kurangnya pemahaman tentang investasi seringkali membuat seseorang mudah tergoda oleh iming-iming keuntungan besar tanpa memahami risikonya. Dengan literasi keuangan yang memadai, investor dapat menganalisis potensi risiko, mengelola portofolio dengan bijak, dan menerapkan strategi diversifikasi untuk meminimalkan kerugian.

3. Menghindari Investasi Bodong

Banyaknya kasus penipuan berkedok investasi menunjukkan betapa pentingnya literasi keuangan. Investor yang paham bagaimana cara kerja investasi yang legal dan transparan dapat lebih mudah mengenali skema investasi bodong yang menawarkan keuntungan tidak masuk akal atau tidak memiliki izin dari otoritas keuangan.

4. Meningkatkan Kemampuan dalam Mengelola Keuangan

Investasi tidak hanya tentang menaruh uang pada aset tertentu, tetapi juga tentang bagaimana mengatur keuangan secara keseluruhan. Literasi keuangan membantu investor menyusun anggaran keuangan, mengalokasikan dana dengan bijak, serta memahami pentingnya memiliki dana darurat sebelum mulai berinvestasi.

5. Membangun Strategi Investasi Jangka Panjang

Investor yang memiliki pemahaman keuangan yang baik tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga mampu merancang strategi investasi jangka panjang. Dengan memahami konsep seperti compounding, pertumbuhan aset, dan siklus pasar, investor dapat mencapai kebebasan finansial secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Mengenal Literasi Keuangan Syariah 

Selain literasi keuangan, bagi investor Muslim, penting juga untuk memahami literasi keuangan syariah. Sesuai namanya, literasi keuangan syariah adalah pengetahuan tentang transaksi dan produk keuangan berbasis syariah yang bebas dari riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan dzalim (ketidakadilan). Pemahaman ini membantu individu dalam mengambil keputusan finansial yang sesuai dengan prinsip Islam.

Baca juga: 7 Manfaat Literasi Keuangan, Rahasia Sukses untuk Raih Kebebasan Finansial

Memahami literasi keuangan syariah berarti mampu mengelola keuangan dan berinvestasi dengan cara yang tidak hanya menguntungkan secara materi, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, investasi yang dilakukan tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat.

Cara Meningkatkan Literasi Keuangan bagi Investor Pemula

Memahami keuangan adalah kunci untuk berinvestasi dengan aman dan menguntungkan. Dengan literasi keuangan yang baik, investor pemula dapat menghindari kesalahan, mengelola risiko, dan membuat keputusan yang lebih bijak. Berikut 7 cara untuk meningkatkan literasi keuangan.

1. Belajar Tentang Investasi

Langkah pertama dalam meningkatkan literasi keuangan adalah memahami dasar-dasar investasi. Investor pemula perlu mengenal berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, serta instrumen investasi syariah seperti sukuk dan saham syariah. 

Bagi yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah, penting juga untuk mendalami literasi keuangan syariah, termasuk konsep akad dalam investasi syariah dan bagaimana menghindari transaksi yang bertentangan dengan syariat Islam.

2. Membuat Anggaran Keuangan

Peningkatan literasi keuangan juga harus diiringi dengan kemampuan dalam mengelola anggaran keuangan. Sebelum mulai berinvestasi, pastikan Anda memiliki rencana keuangan yang jelas, termasuk alokasi dana untuk investasi tanpa mengorbankan kebutuhan pokok dan dana darurat.

3. Menghindari Utang Konsumtif

Salah satu prinsip utama dalam literasi keuangan adalah menghindari utang konsumtif yang dapat membebani kondisi finansial. Terlebih dalam literasi keuangan syariah adalah utang yang mengandung unsur riba sangat dihindari karena bertentangan dengan hukum Islam. 

4. Konsultasi dengan Pakar atau Perencana Keuangan

Jika masih merasa ragu dalam mengambil keputusan investasi, berkonsultasi dengan pakar keuangan atau perencana keuangan syariah adalah langkah yang bijak. Dalam literasi keuangan syariah peran ahli sangat penting untuk membantu investor memahami akad-akad dalam investasi syariah, seperti mudharabah dan musyarakah, serta memastikan bahwa investasi yang dipilih sesuai dengan prinsip syariah.

5. Diversifikasi Portofolio

Memiliki pemahaman yang baik tentang literasi keuangan membantu investor dalam menerapkan strategi diversifikasi untuk mengurangi risiko investasi. Jangan hanya berinvestasi dalam satu instrumen atau sektor, melainkan sebarkan investasi ke berbagai aset, termasuk instrumen investasi syariah seperti sukuk dan saham syariah. 

6. Mempelajari Cara Mengelola Portofolio Investasi

Sebagian besar investor pemula seringkali hanya berinvestasi tanpa memahami bagaimana cara mengelola portofolionya. Sementara, literasi keuangan adalah cara mengelola investasi secara aktif sangat penting agar portofolio tetap sesuai dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko. 

7. Memahami Tren Investasi Terkini

Dunia investasi terus berkembang, dan memahami tren terbaru merupakan bagian penting dari literasi keuangan. Investor yang memiliki pemahaman yang baik akan tren pasar dapat mengambil keputusan yang lebih strategis dalam memilih instrumen investasi. Di sisi lain literasi keuangan syariah adalah upaya untuk mengikuti perkembangan produk keuangan sesuai prinsip Islam seperti lewat securities crowdfunding dan fintech berbasis syariah. 

Baca juga: Investasi Syariah di Indonesia Melesat, Ini Peluang dan Tantangannya!

Tingkatkan literasi keuangan Anda dan mulai berinvestasi dengan cara yang halal. Dengan LBS Urun Dana, platform Securities Crowdfunding dengan prinsip Islam, Anda bisa mendukung bisnis sesuai syariat sekaligus meraih keuntungan yang berkah melalui investasi sukuk dan saham.  

Investasi yang sesuai prinsip Islam bukan hanya menguntungkan, tetapi juga membawa keberkahan dalam setiap transaksi. Yuk, mulai investasi halal sekarang di LBS Urun Dana!

search

Informasi Terbaru

Ingin investasi yang amanah dan sesuai prinsip Islam?

Temukan investasi halal dari bisnis yang sesuai prinsip Islam hanya di LBS Urun Dana!

Investasi Sekarang

Copyright 2025. PT LBS Urun Dana berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

@lbsurundanaLBS Urun Dana@LbsUrunDanaLBS TVLBS Urun Dana

PT LBS Urun Dana adalah penyelenggara layanan urun dana yang menyediakan platform berbasis teknologi untuk penawaran efek (securities crowdfunding) di mana melalui platform tersebut penerbit menawarkan instrumen efek kepada investor (pemodal) melalui sistem elektronik yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

Sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.57/POJK.04/2020 tentang “Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi” Pasal 27, kami menyatakan bahwa :

  • OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
  • INFORMASI DALAM LAYANAN URUN DANA INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PENYELENGGARA.
  • PENERBIT DAN PENYELENGGARA, BAIK SENDIRI SENDIRI MAUPUN BERSAMA-SAMA, BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM LAYANAN URUN DANA INI.

Sebelum melakukan investasi melalui platform LBS Urun Dana, anda perlu memperhitungkan setiap investasi bisnis yang akan anda lakukan dengan seksama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa (due diligence), yang diantaranya (namun tidak terbatas pada); Analisa kondisi makro ekonomi, Analisa Model Bisnis, Analisa Laporan Keuangan, Analisa Kompetior dan Industri, Risiko bisnis lainnya.

Investasi pada suatu bisnis merupakan aktivitas berisiko tinggi, nilai investasi yang anda sertakan pada suatu bisnis memiliki potensi mengalami kenaikan, penurunan, bahkan kegagalan. Beberapa risiko yang terkandung pada aktivitas ini diantaranya:

Risiko Usaha

Risiko yang dapat terjadi dimana pencapaian bisnis secara aktual tidak memenuhi proyeksi pada proposal/prospektus bisnis.

Risiko Gagal Bayar

Gagal bayar atas efek bersifat sukuk, seperti kegagalan penerbit dalam mengembalikan modal dan bagi hasil/marjin kepada investor.

Risiko Kerugian Investasi

Sejalan dengan risiko usaha dimungkinkan terjadi nilai investasi yang diserahkan investor menurun dari nilai awal pada saat dilakukan penyetoran modal sehingga tidak didapatkannya keuntungan sesuai yang diharapkan.

Dilusi Kepemilikan Saham

Dilusi kepemilikan saham terjadi ketika ada pertambahan total jumlah saham yang beredar sehingga terjadi perubahan/penurunan persentase kepemilikan saham.

Risiko Likuiditas

Investasi anda melalui platform layan urun dana bisa jadi bukan merupakan instrumen investasi yang likuid, hal ini dikarenakan instrumen efek yang ditawarkan melalui platform hanya dapat diperjualbelikan melalui mekanisme pasar sekunder pada platform yang sama, dimana periode pelaksanaan pasar sekunder tersebut juga dibatasi oleh peraturan. Anda mungkin tidak dapat dengan mudah menjual saham anda di bisnis tertentu sebelum dilaksanakannya skema pasar sekunder oleh penyelenggara. Selain itu, untuk efek bersifat sukuk, anda tidak dapat melakukan penjualan sukuknya hingga sukuk tersebut jatuh tempo atau mengikuti jadwal pengembalian modal yang sudah ditentukan.

Risiko Pembagian Dividen

Setiap Investor yang ikut berinvestasi berhak untuk mendapatkan dividen sesuai dengan jumlah kepemilikan saham. Seyogyanya dividen ini akan diberikan oleh Penerbit dengan jadwal pembagian yang telah disepakati di awal, namun sejalan dengan risiko usaha pembagian dividen ada kemungkinan tertunda atau tidak terjadi jika kinerja bisnis yang anda investasikan tidak berjalan dengan baik.

Risiko Kegagalan Sistem Elektronik

Platform LBS Urun Dana sudah menerapkan sistem elektronik dan keamanan data yang handal. Namun, tetap dimungkinkan terjadi gangguan sistem teknologi informasi dan kegagalan sistem, yang dapat menyebabkan aktivitas anda di platform menjadi tertunda.

Kebijakan Keamanan Informasi

Kami berkomitmen melindungi keamanan pengguna saat menggunakan layanan elektronis urun dana dengan:

  • Implementasi ISO/IEC 27001:2013 ISMS guna mewujudkan Confidentiality, Integrity dan Availability informasi.

  • Selalu mentaati segala ketentuan dan peraturan terkait keamanan infromasi yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta wilayah tempat dilakukannya pekerjaan.

  • Melakukan perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kinerja Sistem Manajemen Keamanan Informasi.

Bank Kustodian

  • Peran Bank Kustodian terbatas pada pencatatan, penyimpanan dan penyelesaian transaksi.

  • Bank Kustodian tidak bertanggung jawab atas klaim dan gugatan hukum yg ditimbulkan dari risiko investasi dan risiko-risiko lainnya di luar cakupan peran Bank Kustodian yang telah disebutkan di atas, termasuk kerugian yang ditimbulkan oleh kelalaian pihak-pihak lainnya.

Warning Penipuan atas nama LBS.ID