investasi
13 Februari 2025
5 Tips Memulai Investasi Jangka Pendek, Biar Makin Cuan!
Mempersiapkan rencana masa depan memerlukan strategi yang cermat dan tepat, salah satunya melalui investasi baik investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Perlu diingat, investasi bukanlah cara instan untuk meraih keuntungan. Dibutuhkan proses yang matang, dan hasil dari investasi sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Jika Anda memiliki rencana keuangan untuk jangka waktu lama minimal 5 tahun, investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari investasi dengan periode yang singkat dan keuntungan lebih cepat, maka investasi jangka pendek bisa dipertimbangkan. Simak artikel berikut untuk mengetahui jenis-jenis, risiko, keuntungan dan tips investasi jangka pendek.
Pengertian Investasi Jangka Pendek
Seperti namanya, investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang bersifat sementara. Biasanya, investasi ini memungkinkan Anda untuk menarik keuntungan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan investasi jangka panjang.
Menurut OJK, investasi jangka pendek adalah investasi dalam surat berharga atau efek dengan jangka waktu sampai dengan 12 bulan. Jenis investasi ini cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat tanpa harus menunggu bertahun-tahun.
Keuntungan dan Risiko Investasi Jangka Pendek
Layaknya investasi pada umumnya, investasi jangka pendek memiliki sejumlah risiko dan keuntungan yang harus diperhatikan. Berikut sejumlah keuntungan dan risiko dari investasi ini:
Keuntungan Investasi Jangka Pendek
1.Keuntungan Lebih Cepat
Investasi jangka pendek memberikan keuntungan dalam waktu yang relatif singkat, biasanya antara 1 hingga 12 bulan. Tentunya ini memungkinkan investor untuk segera melihat hasil dari modal yang diinvestasikan.
Baca juga: Jangan Bingung! Ini Cara Kerja Investasi untuk Keuntungan Jangka Panjang
Dengan perencanaan yang tepat dan pemilihan instrumen yang sesuai, keuntungan yang diperoleh dapat digunakan kembali untuk investasi baru tanpa mengurangi modal awal. Hasil yang cepat dapat membantu dalam perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Fleksibilitas Pencairan Uang
Dibandingkan dengan investasi jangka panjang, investasi jangka pendek lebih fleksibel dalam hal pencairan. Investor dapat mencairkan dana kapan saja sesuai kebutuhan, sehingga cocok untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak. Meskipun proses pencairan memerlukan waktu beberapa hari kerja, fleksibilitas ini memberikan rasa aman dalam mengelola keuangan.
3. Sumber Dana Darurat yang Menguntungkan
Investasi jangka pendek dapat digunakan sebagai pilihan tabungan untuk dana darurat. Selain mudah dicairkan saat dibutuhkan, dana yang ditempatkan pada instrumen ini juga berpotensi menghasilkan keuntungan. Menyisihkan dana secara rutin, membuat Anda bisa membangun dana darurat yang berkembang seiring waktu, tanpa membiarkan uang menganggur.
4. Hasil yang Nyata dalam Waktu Singkat
Salah satu keuntungan utama dari investasi jangka pendek adalah hasil yang nyata dalam waktu singkat. Investor dapat menikmati keuntungan hanya dalam beberapa bulan setelah berinvestasi. Hal ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan finansial jangka pendek atau mengalokasikan dana untuk investasi berikutnya.
5. Cocok untuk Investor Pemula
Investasi jangka pendek adalah pilihan yang ideal bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan risiko yang lebih terkendali. Melalui jangka waktu yang singkat dan potensi keuntungan yang cepat, investor pemula dapat belajar memahami cara kerja investasi tanpa terlalu khawatir dengan fluktuasi pasar yang tajam seperti pada investasi jangka panjang.
Kerugian Investasi Jangka Pendek
1. Risiko Inflasi
Investasi jangka pendek memiliki risiko inflasi yang dapat mengurangi daya beli dari imbal hasil yang diperoleh. Jika tingkat inflasi lebih tinggi dibandingkan dengan keuntungan investasi, maka secara riil nilai aset akan menurun.
Misalnya, ketika imbal hasil investasi sebesar 5% per tahun namun inflasi mencapai 6%, daya beli hasil investasi tersebut menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan inflasi saat memilih instrumen investasi jangka pendek.
2. Risiko Investasi Ulang
Ketika investasi jangka pendek jatuh tempo, investor mungkin menghadapi kesulitan dalam menemukan instrumen baru dengan tingkat pengembalian yang sama atau lebih tinggi, terutama saat suku bunga pasar menurun. Risiko ini disebut risiko investasi ulang.
Contohnya jika Anda mendapatkan imbal hasil yang tinggi pada periode sebelumnya namun kondisi pasar berubah, Anda mungkin hanya bisa menginvestasikan kembali dana tersebut dengan imbal hasil yang lebih rendah.
3.Potensi Pengembalian Dana Rendah
Investasi jangka pendek umumnya menawarkan potensi pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi jangka panjang. Ini disebabkan oleh periode investasi yang singkat dan risiko yang lebih rendah. Investor yang mengharapkan keuntungan besar dalam waktu singkat mungkin merasa kurang puas dengan hasil yang diperoleh. Oleh karena itu, investasi jangka pendek lebih cocok untuk tujuan finansial yang bersifat sementara atau sebagai tempat penyimpanan dana darurat.
4. Fluktuasi Pasar yang Singkat
Investasi jangka pendek sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar yang terjadi dalam periode waktu singkat. Pergerakan pasar yang tiba-tiba akibat berita ekonomi, kebijakan suku bunga, atau sentimen pasar dapat mempengaruhi harga instrumen investasi. Investor perlu siap menghadapi volatilitas pasar dan merencanakan strategi keluar yang tepat untuk meminimalkan potensi kerugian.
Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang dilakukan dalam periode waktu singkat, biasanya kurang atau maksimal satu tahun. Jenis instrumen investasi ini juga cukup beragam. Mari mengenal satu per satu investasi jangka pendek terbaik yang bisa Anda pilih:
1. Saham
Investasi jangka pendek terbaik salah satunya adalah saham. Instrumen ini cocok bagi investor yang ingin meraih capital gain dalam waktu singkat. Dengan strategi trading yang tepat, seperti membeli saham dengan harga rendah dan menjualnya saat harga naik, investor bisa mendapatkan keuntungan yang signifikan.
Meski fluktuasinya tinggi, saham menawarkan potensi return yang cepat, sehingga cocok untuk investasi jangka pendek. Namun, diperlukan analisis pasar yang cermat agar bisa memanfaatkan momentum yang tepat.
2. Sukuk
Sukuk seperti Sukuk Mudharabah dan Sukuk Musyarakah merupakan pilihan investasi jangka pendek terbaik bagi yang mencari instrumen berbasis syariah dengan imbal hasil tetap.
Baca juga: Mau Investasi Jangka Panjang? Pahami Risiko dan Keuntungannya Disini!
Sukuk menawarkan keuntungan yang stabil dalam bentuk bagi hasil yang dibayarkan secara berkala. Jangka waktu sukuk bisa sangat fleksibel, mulai dari beberapa bulan hingga satu tahun, sehingga cocok untuk tujuan finansial jangka pendek. Selain itu, sukuk memiliki risiko yang relatif rendah karena dijamin oleh aset yang mendasarinya.
3. Reksa dana
Reksadana adalah salah satu investasi jangka pendek terbaik karena likuiditasnya yang tinggi dan risikonya yang rendah.Dengan jangka waktu investasi yang singkat, reksadana memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, namun tetap aman dan mudah dicairkan. cocok untuk investor yang ingin menyimpan dana darurat atau kebutuhan finansial dalam waktu dekat.
4. Deposito Syariah
Bagi yang mencari investasi jangka pendek terbaik dengan prinsip syariah, deposito syariah adalah pilihan yang tepat. Dengan skema bagi hasil, deposito syariah menawarkan kepastian imbal hasil dalam periode yang ditentukan, seperti 1, 3, 6, atau 12 bulan.
Selain itu, dana dalam deposito syariah aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Fleksibilitas jangka waktu dan keamanan modal menjadikan deposito syariah sebagai opsi investasi jangka pendek yang populer.
5 Tips Memulai Investasi Jangka Pendek
Sekarang sudah paham mengenai investasi jangka pendek mulai dari pengertian hingga jenis-jenisnya. Namun, untuk memulai investasi ini dengan efektif dan mengurangi risiko kerugian, Anda harus memiliki strategi yang tepat. Berikut ini tips memulai investasi jangka pendek yang bisa membantu Anda mengoptimalkan keuntungan:
1. Pilih Tujuan Investasi yang Jelas
Sebelum mulai berinvestasi, tentukan tujuan finansial Anda dengan jelas. Apakah untuk biaya liburan, dana darurat, atau modal usaha? Menentukan tujuan investasi akan membantu Anda memilih instrumen yang sesuai. Misalnya, jika ingin keuntungan cepat dengan risiko lebih tinggi, saham bisa menjadi pilihan. Namun, jika mencari investasi yang lebih aman dan sesuai prinsip syariah, Anda bisa memilih sukuk dari securities crowdfunding.
2. Pahami Profil Risiko
Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda. Jika Anda termasuk tipe konservatif yang tidak suka melihat nilai investasi naik-turun, pilihlah sukuk yang menawarkan imbal hasil tetap. Namun, jika Anda siap menghadapi fluktuasi pasar untuk potensi keuntungan lebih tinggi, saham dan reksadana bisa menjadi pilihan yang tepat. Memahami profil risiko membantu Anda dalam memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
3. Diversifikasi Investasi
Untuk meminimalkan risiko, lakukan diversifikasi investasi pada beberapa instrumen sekaligus. Jangan hanya fokus pada satu jenis investasi. Misalnya, alokasikan dana pada saham, reksadana, dan sukuk secara proporsional.
Diversifikasi membantu mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu instrumen mengalami penurunan nilai. Selain itu, kombinasi beberapa instrumen dapat memberikan keseimbangan antara keuntungan dan risiko.
4. Pantau Investasi Secara Berkala
Investasi jangka pendek memerlukan pemantauan yang lebih sering dibandingkan dengan investasi jangka panjang. Pastikan Anda selalu memantau perkembangan pasar dan kinerja portofolio investasi secara berkala. Pada saham, perhatikan pergerakan harga dan kondisi ekonomi yang memengaruhi pasar.
Baca juga: 6 Prinsip Investasi ala Warren Buffett, Cocok untuk Memulai Investasi Syariah
Untuk sukuk pantau perkembangan proyek yang didanai agar bisa menilai potensi pengembalian dana. Dengan memantau secara berkala, Anda bisa segera mengambil keputusan jika terjadi perubahan kondisi pasar.
5. Pilih Platform yang Terpercaya
Saat ini, banyak platform digital yang menawarkan kemudahan investasi jangka pendek, mulai dari aplikasi saham, marketplace reksa dana, hingga platform securities crowdfunding untuk sukuk.
Pastikan Anda memilih platform yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar investasi aman dan terhindar dari penipuan. Untuk sukuk dari securities crowdfunding, pastikan platform tersebut menjalankan transaksi sesuai syariat dan memberikan transparansi dalam akad dan pembagian keuntungan seperti LBS Urun Dana.
LBS Urun Dana senantiasa menjaga agar investasi dan pendanaan berjalan sesuai prinsip syariah, yang bebas dari riba, gharar, dan dzalim. Dengan tetap menawarkan proyeksi ROI yang kompetitif dan tenor investasi yang fleksibel, LBS Urun Dana mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendanaan bagi UKM maupun skala bisnis besar.
Tunggu apa lagi? Mulai investasi halal di LBS Urun Dana, dan raih keuntungan dan keberkahan untuk kebebasan finansial di masa depan.