artikel
3 Maret 2025
Investor Wajib Tahu! 7 Kunci Saham Syariah Tetap Stabil Saat Krisis!
Investor saham syariah di Indonesia terus bertumbuh, mencerminkan meningkatnya kesadaran akan investasi yang sesuai prinsip Islam. Saham syariah dipilih karena menawarkan keuntungan finansial tanpa melanggar aturan syariah, dengan perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu.
Di tengah krisis ekonomi, saham syariah cenderung lebih stabil karena perusahaan yang tergabung dalam daftar ini tidak terlibat dalam sektor yang berisiko tinggi, seperti perbankan konvensional dan industri berbasis utang. Selain itu, investasi syariah menekankan prinsip transparansi dan ekonomi berbasis aset riil, yang mengurangi potensi spekulasi berlebihan.
Baca juga: Diprediksi Makin Parah! Ini 5 Cara Jitu Pengusaha Hadapi Tantangan Ekonomi 2025!
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang masuk dalam daftar saham syariah, investor memiliki lebih banyak opsi investasi yang lebih aman dan sesuai dengan prinsip syariah. Kenali lebih dalam mengenai saham syariah dan manfaatnya bagi investasi Anda!
Apa Itu Saham Syariah?
Investasi merupakan cara umum untuk menumbuhkan aset. Namun, apakah investasi saham halal dan sesuai dengan prinsip Islam? Jawabannya, tidak semua saham tergolong sebagai investasi syariah.
Padahal, saham syariah menawarkan peluang menarik untuk mengembangkan harta sekaligus menjalankan ibadah. Lebih dari itu, saham syariah terbukti mampu bertahan di tengah krisis ekonomi. Hal ini karena bisnis yang masuk dalam kategori saham syariah cenderung memiliki fondasi kuat, tidak terlibat dalam aktivitas spekulatif, dan menghindari riba.
Apa itu saham syariah? Saham syariah adalah instrumen keuangan berbentuk saham yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui dua jenis saham syariah.
Pertama, saham yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik dan dikategorikan sebagai saham syariah berdasarkan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Syariah.
Kedua, saham yang memenuhi kriteria seleksi saham syariah sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Dengan mekanisme yang transparan dan berbasis etika, saham syariah menjadi pilihan investasi yang lebih stabil, terutama saat kondisi ekonomi sedang tidak menentu.
Alasan Saham Syariah Lebih Stabil di Tengah Krisis
Saham syariah bukan sekadar instrumen investasi yang halal, tetapi juga lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ketika pasar saham mengalami guncangan akibat krisis global, inflasi, atau ketidakpastian ekonomi, saham syariah terbukti lebih tahan banting.
Baca juga: 7 Alasan Investasi Halal Kian Diminati di Masa Depan
Hal ini karena saham syariah dijalankan dengan prinsip keuangan Islam yang lebih ketat, menghindari praktik riba, spekulasi berlebihan, serta hanya berinvestasi pada sektor bisnis riil yang produktif dan memiliki nilai manfaat. Setidaknya, ada 7 alasan mengapa saham syariah lebih stabil di tengah krisis ekonomi:
1. Bebas Riba dan Spekulasi
Saham syariah menghindari transaksi berbasis riba, judi, dan spekulasi yang berisiko tinggi. Dalam sistem keuangan konvensional, banyak perusahaan mendapatkan keuntungan dari bunga pinjaman atau aktivitas spekulatif yang tidak memiliki nilai riil. Saham syariah hanya berasal dari perusahaan yang menjalankan bisnis halal dan tidak terlibat dalam perjudian, alkohol, rokok, atau industri keuangan berbasis bunga. Dengan menghindari spekulasi berlebihan, volatilitas saham syariah menjadi lebih rendah, sehingga lebih stabil dalam jangka panjang.
2. Bisnis Berbasis Riil
Saham syariah hanya berasal dari emiten yang bergerak di sektor ekonomi riil, seperti industri manufaktur, kesehatan, pertanian, dan energi terbarukan. Karena berbasis pada sektor produktif, perusahaan-perusahaan ini memiliki daya tahan lebih baik saat menghadapi krisis ekonomi dibandingkan dengan bisnis berbasis spekulasi. Dalam kondisi ketidakstabilan pasar, sektor riil tetap memiliki permintaan yang konsisten, sehingga kinerja perusahaan tetap terjaga.
3. Keuangan Lebih Sehat
Penerbit saham syariah umumnya menghindari utang berbasis riba, sehingga kondisi keuangan mereka lebih sehat dan tidak terbebani kewajiban pembayaran bunga. Tanpa ketergantungan pada pinjaman berbunga tinggi, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengelola keuangan, terutama saat terjadi krisis ekonomi. Dengan struktur keuangan yang lebih kuat, perusahaan-perusahaan ini memiliki daya tahan lebih baik terhadap gejolak pasar.
4. Diawasi OJK dan Dewan Syariah
Saham syariah tidak hanya diawasi oleh OJK, tetapi juga oleh Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI). Setiap perusahaan yang ingin masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) harus melalui proses seleksi ketat untuk memastikan bahwa kegiatan bisnisnya sesuai dengan prinsip Islam. Pengawasan yang ketat ini memastikan bahwa investor tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga berinvestasi dalam bisnis yang etis dan halal.
5. Stabilitas Pasar yang Lebih Baik
Salah satu faktor yang menyebabkan volatilitas pasar saham adalah aksi jual-beli yang dilakukan secara spekulatif. Investor yang mengejar keuntungan jangka pendek cenderung panik saat pasar mengalami guncangan, sehingga menciptakan ketidakstabilan harga saham. Di sisi lain, investor saham syariah umumnya berorientasi pada investasi jangka panjang. Dengan karakter investor yang lebih stabil, harga saham syariah tidak mudah anjlok saat terjadi kepanikan di pasar.
6. Dukungan Ekosistem Syariah yang Kuat
Saat ini, ekosistem investasi syariah semakin berkembang, mulai dari saham syariah di pasar modal syariah hingga securities crowdfunding yang memungkinkan investor mendukung usaha kecil dan menengah berbasis syariah. Dengan semakin banyaknya pilihan investasi halal, pasar saham syariah mendapatkan dukungan lebih besar dari investor yang ingin mengembangkan hartanya tanpa melanggar prinsip Islam. Dukungan ekosistem yang kuat ini membuat saham syariah lebih resilient dalam jangka panjang.
7. Etika dan Keberkahan
Investasi saham syariah tidak hanya menawarkan keuntungan finansial, tetapi juga keberkahan. Investor turut mendukung bisnis yang halal dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari investasi yang sesuai dengan prinsip Islam dipercaya lebih berkah dan memberikan dampak positif bagi kehidupan.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, saham syariah menawarkan solusi investasi yang lebih stabil dan minim risiko. Dengan prinsip yang transparan, berbasis sektor riil, serta terbebas dari riba dan spekulasi, saham syariah menjadi pilihan yang lebih aman bagi investor yang ingin menumbuhkan aset secara halal dan berkelanjutan.
Baca juga: 7 Tips Bijak Mengatur Keuangan Ramadhan agar Tak Boros dan Penuh Berkah
Selain investasi saham syariah, ada juga securities crowdfunding berprinsip Islam yang memungkinkan masyarakat berinvestasi dalam bisnis halal dan lebih terjangkau melalui skema investasi sukuk serta saham.
Adalah LBS Urun Dana, securities crowdfunding yang amanah dan sesuai prinsip Islam, yang siap mengajak Anda berinvestasi yang menguntungkan dengan ROI hingga 20% per tahun dan juga berkah. Cari tahu di sini untuk memulai semuanya! #KarenaNyamanItuDisini #TransaksiHalalItuDisini.